Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsKonflik Rusia vs Ukraina Merembet ke Luar Angkasa, Masa Depan Stasiun Antariksa...

Konflik Rusia vs Ukraina Merembet ke Luar Angkasa, Masa Depan Stasiun Antariksa ISS Jadi Taruhan

Konflik antara Rusia dan Ukraina rupanya berdampak sampai luar angkasa, persisnya masa depan Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) ikut dipertaruhkan. Stasiun luar angkasa modular yang terletak di orbit rendah bumi itu dilucurkan sejak tahun 1998, yang notabene merupakan hasil kongsi dari NASA (Amerika Serikat), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), CSA (Kanada) dan ESA (Uni Eropa). Belakangan muncul kecemasan dari Roscosmos tentang kelanjutan proyek ISS.

Baca juga: [Video] Begini Cara Astronot BAB di Luar Angkasa, Limbahnya Dibuang ke Langit?

Kecemasan Roscosmos dipicu oleh serangkaian sanksi internasional yang kian memberatkan Rusia, dan dipercaya dapat berdampak pada eksistensi ISS. Dikutip dari ctvnews.ca (24/2/2022). Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos dalam tweet pribadinya mengancam akan menjatuhkan ISS di India atau Cina karena sanksi Barat. Dmitry Rogozin mencuit bahwa dunia internasional harus mencegah sanksi jatuh kepada kami dan ini bukan kiasan. Dia menanggapi berita bahwa sanksi AS, yang dijatuhkan sebagai pembalasan atas invasi Rusia ke Ukraina, dapat memengaruhi program luar angkasa Rusia.

“Apakah Anda ingin menghancurkan kerja sama kita di ISS?” Rogozin, yang juga mantan duta besar Rusia untuk NATO, menulis dalam sebuah tweet.

Ia berdalih bahwa para kosmonot Rusia selama ini menavigasi stasiun ruang angkasa dan menghindari ISS tertabrak sampah luar angkasa. Meskipun menurut NASA, sistem AS juga memiliki perangkat lunak yang dapat menentukan dan mengontrol orientasi ISS. “Jika Anda memblokir kerja sama dengan kami, siapa yang akan menyelamatkan ISS dari deorbit yang tidak terkendali dan jatuh ke Amerika Serikat atau Eropa?” tulisnya. “Ada juga opsi untuk menjatuhkan struktur seberat 500 ton ke India dan Cina. Apakah Anda ingin mengancam mereka dengan prospek seperti itu?”

Sejauh ini operasional di ISS belum terpengaruh oleh invasi Rusia ke Ukraina. ISS pertama kali diluncurkan pada tahun 1998 sebagai kemitraan internasional dari lima negara. Awak pertama ISS terdiri dari tim yang terdiri dari satu astronot Amerika dan dua kosmonot Rusia, dan dilaporkan mereka dapat rukun, dan pernah membuka pintu stasiun dan berpegangan tangan dalam tim yang kompak. Saat ini ISS diawaki oleh empat astronot NASA, dua kosmonot Rusia dan satu astronot Eropa.

Baca juga: Dengan Enam Panel Surya, Boeing Tambah Daya Listrik Stasiun Luar Angkasa ISS Hingga 30 Persen

Kepemilikan dan penggunaan ISS ditetapkan oleh perjanjian dan kesepakatan antar pemerintah. ISS kini berfungsi sebagai laboratorium penelitian gravitasi mikro dan lingkungan luar angkasa, yang mana penelitian ilmiah ini mencakupi bidang astrobiologi, astronomi, meteorologi, fisika, dan bidang lainnya. ISS cocok untuk menguji sistem dan peralatan pesawat ruang angkasa yang diperlukan untuk kemungkinan misi jangka panjang ke Bulan dan Mars kelak di masa depan. (Gilang Perdana)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru