Menjadi salah satu negara yang berkomitmen nol emisi pada tahun 2030 mendatang, India mulai siapkan infrastruktur pengisian kendaraan listrik (EV). Hal ini diumumkan oleh National National Institution for Transforming India (NITI) Aayog yang akan menyiapkan pengisian EV di seluruh stasiun kereta api di India.
Baca juga: Bus Listrik Dianggap Bukan Solusi Terbaik untuk India, Ini Sebabnya!
Rancangan kebijakan tersebut juga menjadi usul baru untuk pasokan energi terbarukan ke pengisian daya dan telah dibagikan kepada Kementerian Perkeretaapian India. Karena itu, saat ini kebijakan terkait pembangunan infrastruktur pengisian EV tengah dalam pembahasan.
Dilansir KabarPenumpang.com dari opengovasia.com (29/1/2022), NITI Aayog telah menyarankan untuk sementara, kereta api dapat merencanakan dalam menempatkan fasilitas pengisian EV di semua stasiun secara bertahap hingga tahun 2030. Bahkan fasilitas ini akan segera disediakan di 123 stasiun kereta api yang dibangun kembali.
CEO NITI Aayog, Amitabh Kant, menjelaskan bahwa stasiun kereta api adalah lokasi landmark, dan mereka memainkan peran unik di seluruh sektor transportasi, yang menjadikannya lokasi strategis untuk menyediakan solusi pengisian publik untuk EV. Dalam penyiapan ini, ada skema Faster Adoption and Manufacturing of Hybrid and EV, di mana pemerintah menargetkan peningkatan adopsi EV terutaa di transportasi umum secara besar-besaran.
Tujuan lainnya untuk mendukung sekitar 7.000 e-bus, 500 ribu roda tiga listrik, 55 ribu mobil penumpang roda empat listrik dan satu juta roda dua listrik melalui subsidi. Untuk mencapai hal ini, menyediakan jaringan infrastruktur pengisian EV yang baik dan dapat diakses sangat penting.
Terlepas dari inisiatif pemerintah yang sudah ada untuk meningkatkan fasilitas pengisian EV, stasiun kereta api dapat menyediakan infrastruktur pengisian daya yang aman dan dapat diakses oleh penduduk kota. Awal bulan Januari, para peneliti dari beberapa Institut Teknologi India (IIT) mengembangkan teknologi baru untuk mengisi daya EV, yang harganya sekitar setengah dari teknologi pengisi daya onboard saat ini.
Ini dapat sangat membantu mengurangi biaya kendaraan roda dua dan empat. Untuk diketahui, pengembangan teknologi skala lab telah selesai dan gradasi serta komersialisasi sedang berlangsung. Salah satu produsen EV terkemuka di negara itu juga telah menunjukkan minat pada teknologi baru ini dan siap untuk mengembangkan produk komersial lengkap yang dapat diterapkan pada kendaraan listrik yang ada, klaim tim tanpa menyebut nama perusahaan.
Teknologi tersebut telah dikembangkan di IIT (BHU), Varanasi, bekerja sama dengan para ahli dari IIT-Guwahati dan IIT-Bhubaneshwar. Seorang perwakilan menjelaskan bahwa di tengah meningkatnya biaya produk minyak bumi dan meningkatnya tingkat polusi, EV adalah alternatif terbaik untuk mesin IC konvensional.
Namun, kurangnya infrastruktur pengisian daya off board memaksa pembuat mobil untuk memasukkan pengisi daya onboard ke dalam kendaraan itu sendiri. Dalam teknologi pengisi daya onboard yang diusulkan, tim mengurangi antarmuka elektronik daya tambahan yang diperlukan untuk mode propulsi dan, oleh karena itu, komponen yang terlibat dikurangi.
Baca juga: Kaza Himachal Pradesh Jadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Tertinggi di Dunia
Teknologi ini akan memangkas biaya pengisi daya onboard hampir 40-50 persen dibandingkan dengan yang sudah ada. Pengurangan biaya pengisi daya selanjutnya akan mengurangi biaya EV juga. Seorang pejabat mencatat bahwa teknologi tersebut akan sepenuhnya dikembangkan secara lokal dan akan memiliki dampak signifikan pada pasar EV.