Ketika mengoperasikan drone, biasanya ada dua joystik untuk menggerakannya. Namun hal ini terkadang menyulitkan untuk para pilot drone yang hanya bisa memfungsikan satu bagian tangannya saja. Karena hal ini joystik Knuckles-5 satu tangan dirancang untuk digunakan.
Baca juga: Ninja UAV – Drone yang Bantu Pemetaan dan Pengawasan Indian Railways
Knuckles-5 sendiri dibuat oleh tim spesialis internasional dari berbagai bidang yang terkait dengan industri drone. Yang mana perangkat tersebut dalam bentuk prototipe dan sudah berfungsi. Sehingga setelah mencapai produksi, ini bisa juga digunakan dalam aplikasi non drone seperti game.
Knuckles-5 menggantikan dua joystick tradisional dengan dua trackball yang mana satu digerakkan dengan jari telunjuk, sedangkan yang lainnya digerakkan oleh ibu jari. Masing-masing mengontrol drone di sepanjang dua sumbu gerakan.
Sedangkan dua sumbu lainnya dikendalikan oleh joystick mini yang diaktifkan oleh ibu jari, sedangkan dua sumbu lainnya dikendalikan oleh IMU (unit pengukuran inersia) yang mendeteksi arah kemiringan pengontrol. Itu semua menambahkan hingga mengontrol delapan sumbu gerakan.
Layar LCD kecil di atas perangkat menampilkan data drone seperti tingkat pengisian baterai. Fungsionalitas tambahan lebih banyak untuk hal-hal seperti bermain game yang mana dimungkinkan melalui empat tombol tekan yang dapat disesuaikan dengan tiga sakelar dan dua trackball yang juga berfungsi ganda sebagai tombol. Dengan menetapkan tindakan yang berbeda ke kontrol yang berbeda ini, dilaporkan memungkinkan untuk mengontrol gerakan hingga 19 sumbu, atau untuk mengakses sebanyak 40 fungsi tombol.
“Setelah bekerja di bidang ini selama sekitar tujuh tahun, saya menyadari bahwa banyak model pengontrol drone tidak sepenuhnya memanfaatkan kemampuan tangan manusia,” kata pendiri dan CEO Knuckles-5, Kostiantyn Borysov yang dikutip KabarPenumpang.com dari newatlas.com (30/12/2020).
“Tim kami mengembangkan Knuckles-5 sebagai alternatif pengendali jarak jauh dua tangan klasik. Tujuannya adalah untuk mengatasi kelemahan pengendali dua tangan dan untuk menawarkan lebih banyak kemungkinan dan kebebasan kepada penggunanya,” tambahnya.
Baca juga: Di Inggris, Eks Pilot Jet Tempur Operasikan Drone Medis Suplai Pasokan Antar Rumah Sakit
Borysov memberi tahu bahwa pengontrol tersebut akan tersedia pada akhir tahun depan, dengan harga sekitar US$250 hingga $300. Itu ditunjukkan dengan melakukan debut resminya bulan depan di CES 2021. Calon pembeli mungkin juga ingin memeriksa FT Aviator, yang mengambil pendekatan berbeda untuk semacam kontrol drone satu tangan. Drone Shift juga menampilkan pengontrol satu tangan, tetapi kampanye Kickstarter-nya dibatalkan.