Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanKetika Polusi Udara Jakarta Jadi Yang Terburuk di Dunia, Pesawat "Rainmaker" Siap...

Ketika Polusi Udara Jakarta Jadi Yang Terburuk di Dunia, Pesawat “Rainmaker” Siap Beraksi

Polusi udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan, bahkan Jakarta kini mendapat predikat kota dengan polusi udara teburuk di dunia. Pemerintah yang kini masih gamang, kemudian mengambil langkah taktis dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk membuat hujan buatan di wilayah berpolusi udara.

Baca juga: Jadi Pembuat Hujan Buatan, Inilah Salah Satu Kemampuan dari NC-212i Produksi PT DI 

Satu unit NC-212 “Rainmaker” A-2108 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdrurahhman Saleh, Malang, Jawa Timur, mulai 19-21 Agustus 2023 diterbangkan untuk melakukan TMC dengan dukungan informasi cuaca trafik dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

Pesawat Rainmaker adalah pesawat yang dirancang khusus untuk menciptakan hujan, dalam hal ini, NC-212 Rainmaker TNI AU dilengkapi lubang palka untuk menjatuhkanya material garam di udara. Operasi TMC dilakukan dengan menebar garam dapur tohor di atas awan potensial. Tapi sejatinya, TMC tidak hanya dengan menebar garam dapur di atas awan, berikut ini ada beberapa teknik modifikasi cuaca dengan penyemaian di atas awan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by TNI AU (@militer.udara)

Penyemaian awan adalah teknik yang telah diusulkan untuk meningkatkan curah hujan dengan mempengaruhi proses pembentukan tetesan air di dalam awan. Cara ini pun disebut tidak mudah dilakukan saat ini, seperti pihak BMKG menyebut masih rendahnya jumlah awan yang mendukung hujan, maka penyemaian berpotensi kecil menghasilkan hujan buatan.

1. Penyemaian Garam
Salah satu teknik penyemaian awan melibatkan menyebarkan partikel-partikel garam atau senyawa lain yang memiliki afinitas terhadap air di dalam awan. Partikel-partikel ini dapat bertindak sebagai “titik awal” untuk tetesan air berkumpul dan membentuk tetesan yang lebih besar, yang akhirnya dapat jatuh sebagai hujan.

2. Penyemaian Serbuk
Serbuk yang terdiri dari garam, perak, atau bahan lain dapat disebarkan ke udara menggunakan pesawat atau peralatan lainnya. Serbuk ini dapat bertindak sebagai inti pembentukan tetesan air di dalam awan.

3. Penyemaian Dry Ice (Es Kering)
Dry ice adalah bentuk padat dari CO2 yang sangat dingin. Saat dry ice dijatuhkan ke dalam awan, CO2 yang dilepaskan dapat membantu membentuk tetesan air atau kristal es yang lebih besar, yang kemudian bisa jatuh sebagai hujan atau salju, tergantung pada suhu udara.

Namun, perlu dicatat bahwa efektivitas teknik penyemaian awan masih dalam tahap penelitian dan eksperimen. Banyak faktor yang mempengaruhi apakah teknik ini akan berhasil, termasuk kondisi atmosfer, jenis awan, dan metode yang digunakan.

Baca juga: Inilah Alasan Airbus Pasrahkan Jalur Produksi NC-212 series ke PT Dirgantara Indonesia

Selain itu, dampak lingkungan, dampak pada pola cuaca alami, dan legalitas teknik ini diatur oleh banyak peraturan internasional dan nasional. Teknik penyemaian awan tetap menjadi topik kontroversial dan kompleks dalam bidang ilmu cuaca dan lingkungan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru