Pada 18 Mei 2019 dalam sebuah video rekaman CCTV atau kamera pengawas, seseorang pria dan wanita lanjut usia masuk dan keluar dari gerbang MRT secara terus menerus. Ini kemudian viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di Singapura.
Baca juga: Canberra yang Ini Bukan Ibukota Australia, Tapi Nama Stasiun MRT Singapura
Bahkan sampai banyak spekulasi yang tersebar luas terkait perilaku kedua orang ini. Insiden yang terjadi di Stasiun Outram Park tersebut terjadi pada 17 Mei 2019 atau satu hari sebelum video tersebut diunggah ke laman Facebook.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman straitstimes.com (24/5/2019), karena masalah ini kemudian pihak Otoritas Transportasi Darat (LTA) Singapura melakukan penyelidikan, dan kemudian dikonfirmasi bahwa yang dilakukan kedua orang tersebut bagian dari pengujian yang dilakukan oleh Nest sebagai bagian dari uji coba SimplyGo. LTA mengatakan tersebut melalui sebuah pernyataan pada Jumat (24/5/2019) kemarin.
“Kami sejak itu memperingatkan Nets bahwa kegiatan pengujian mereka seharusnya tidak menyebabkan gangguan pada transportasi,” kata pihak LTA.
Juru bicara Nest mengatakan, pihaknya nantinya akan bekerja sama dengan LTA pada tes lanjutan untuk kartu kami di sistem transportasi umum. Setelah video insiden itu beredar, warganet berspekulasi bahwa pria itu menyalahgunakan prakarsa Travel Smart Rewards LTA.
Inisiatif ini memungkinkan penumpang untuk mendapatkan poin selama perjalanan mereka di MRT dan LRT pada hari kerja, dan poin tersebut dapat digunakan untuk memenangkan hadiah uang tunai. Dalam pernyataannya, LTA mengkonfirmasi bahwa insiden dalam video itu tidak terkait dengan inisiatif Travel Smart Rewards, yang akan berakhir pada akhir Juni. LTA memperluas uji coba SimplyGo ke Nets Desember lalu.
Sistem, yang diluncurkan untuk pengguna Mastercard pada 4 April, akan diperpanjang untuk pengguna Visa mulai 6 Juni. SimplyGo sendiri merupakan fase selanjutnya dari sistem pembayaran ongkos transportasi Singapura yang memungkinkan penumpang untuk menggunakan kartu kredit atau debit mereka dengan fungsi pembayaran transportasi secara contactless.
Baca juga: (Lagi) Keributan di MRT Singapura: Warganet Justru Anggap Sebagai ‘Hiburan’
LTA dan TransitLink telah bermitra dengan berbagai skema pembayaran untuk memperkenalkan pembayaran tanpa kontak (contactless) untuk kereta dan bus. Pengguna pun tidak perlu melakukan top-up di muka dan ongkos kereta dan bus akan diproses dan dibebankan ke tagihan kartu kredit atau debit penggunanya.