Tuesday, November 26, 2024
HomeDaratKereta Semi Cepat Kerala, Reduksi Polusi Udara dan Ketergantungan Minyak Impor

Kereta Semi Cepat Kerala, Reduksi Polusi Udara dan Ketergantungan Minyak Impor

Proyek kereta api semi tinggi atau Semi-High Speed Rail Project (SHSR) yang akan menyambungkan distrik paling selatan dan utara di negara bagain Kerala, India, baru saja disetujui oleh pihak pemerintah. SHSR ini akan diperkirakan mulai mengular 2024 mendatang dengan panjang jalur 532 km antara Kasaragod ke Thiruvananthapuram.

Baca juga: Indian Railways Canagkan Pembangunan Koridor Atas Kereta Api di Kerala

Dirangkum KabarPenumpang.com dari laman railway-technology.com (8/8/2019), kereta semi cepat adalah proyek hijau 100 persen dimana akan membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara serta meningkatkan keamanan dan mengurangi ketergantungan pada minyak impor. Selain menjadi proyek hijau dalam mengurangi emisi karbon, kereta semi cepat ini juga akan mengurangi waktu tempuh dari Thiruvananthapuram-Kasaragod yang biasanya 12 jam menjadi hanya empat jam perjalanan.

Sedangkan dari Thiruvananthapuram-Kochi hanya memakan waktu 90 menit. Dalam pembangunan proyek ini, Kerala Rail Development Corporation Limited (KRDCL) harus mengakuisisi sekitar 1200 hektar lahan.

Kereta semi cepat ini akan melintas dengan kecepatan maksimum 200 km per jam. Awalnya akan ada sembilan gerbong dan akan ditingkatkan kemudian menjadi 12 gerbong. Direktur Pelaksana KRDCL V Ajith Kumar mengatakan biaya perjalanan diproyeksi menjadi Rs2,75 per km dan akan ada kenaikan tahunan sebesar 7,5 persen.

Jalur kereta ini nantinya akan melewati 11 dari 14 distrik negara bagian dengan berhenti di sepuluh stasiun. Adapaun kesepuluh stasiun tersebut yakni Kollam, Chengannur, Kottayam, Ernakulam, Thrissur, Tirur, Kozhikode, dan Kannur sebelum mencapai Kasaragod.

KRDCL mengharapkan dengan adanya jalur dan kereta semi cepat penumpang per hari sebanyak 67.740 orang dan membawa 1330 pelancong dalam satu perjalanan di jam sibuk. Jumlah rata-rata pengguna per hari adalah 82.266 pada tahun 2028, 116.681 pada tahun 2040 dan 147.120 pada tahun 2051.

Proyek ini akan menghasilkan 50 ribu pekerja dalam pembangunan koridor dan 11 ribu pekerja setelah selesai dan mulai di operasikan untuk masyarakat. Proyek SHSR sendiri membutuhkan biaya US$9,3 miliar atau Rs660,79 miliar.

Nantinya dalam pembangunan tersebut pemerintas pusat dan negara bagian masing-masing akan menumbang Rs77,2 miliar atau (US$1,08 miliar). Setengah biaya lainnya akan diperoleh melalui pinjaman yakni sebesar Rs334,54 miliar atau (US$4,8 miliar).

Baca juga: Halau Gajah dari Lintasan Rel, Indian Railways Gunakan Suara Dengungan Lebah

Pembebasan lahan dan hal-hal terkait lainnya akan membebani pemerintah negara bagian sekitar Rs86,56 miliar ($1,2milyar). Serikat pekerja dan pemerintah negara bagian akan memenuhi sisa pengeluaran melalui pinjaman yang berbeda.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru