Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanKereta Maglev Pertama di Dunia Cuma 11 Tahun Beroperasi, Kenapa?

Kereta Maglev Pertama di Dunia Cuma 11 Tahun Beroperasi, Kenapa?

Bandara Birmingham, West Midlands, Inggris, berhasil mengukir sejarah pada tahun 1984. Ketika itu, kereta Maglev komersial pertama di dunia resmi beroperasi sebagai shuttle bandara atau sejenis Skytrain yang menghubungkan stasiun kereta api Internasional Birmingham dengan berbagai terminal bandara.

Baca juga: TransLink Perluas Platform Stasiun SkyTrain, Penuhi Pertumbuhan Penumpang di Masa Depan

Sayangnya, popularitas kereta Maglev Bandara Birmingham meredup setelah beberapa tahun beroperasi. Puncaknya, di tahun 1995 atau 11 tahun pasca pertama kali beroperasi, kereta Maglev bandara resmi menyudahi operasinya dan digantikan shuttle bus sebagai transportasi penumpang dari stasiun ke terminal. Mengapa demikian?

Dilansi Maglev.net, tak seperti Automated People Mover System (APMS) atau yang lebih dikenal dengan nama Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, yang notabene stop operasi sejak pandemi virus Corona mewabah dan lebih ke masalah cost leadership atau penghematan biaya, kereta Maglev komersial pertama di dunia di Bandara Birmingham stop operasi setelah 11 karena alasan teknis.

Disebutkan, kereta yang bergerak melayang atau mengambang dengan jarak 1,5 cm dari rel berkat gaya tolak-menolak antara kereta, ini dioperasikan secara otomatis di sepanjang guide track sepanjang 600 meter, menghubungkan stasiun kereta api Internasional Birmingham dengan berbagai terminal bandara.

Kereta Maglev Bandara Birmingham itu beroperasi dengan kecepatan rata-rata 26 mph atau 42 km per jam.

Setelah beroperasi secara gratis dan otomatis, kereta Maglev Bandara Birmingham mulai mengalami kendala teknis. Tidak berbahaya dan mencelakakan penumpang memang, tetapi kegagalan listrik mengenai sistem transit magnetik ini frekuensinya begitu sering sehingga mobilitas penumpang jadi terhambat.

Tak jarang penumpang juga sempat dibuat deg-degan lantaran takut ketinggalan pesawat saat kereta Maglev tersebut ‘mogok’ di tengah perlintasan dari stasiun ke terminal. Sedangkan proses evakuasi membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Berkali-kali diprotes penumpang lantaran kesalahan yang sama, kereta Maglev komersial pertama di dunia di Bandara Birmingham akhirnya resmi stop operasi, 11 tahun setelah diluncurkan. Sebagai gantinya, pengelola Bandara Birmingham meluncurkan shuttle bus. Ini bertahan selama delapan tahun sejak 18 Juni 1995.

Setelah itu, shuttle bus bandara digantikan dengan SkyRail atau sekarang dikenal dengan sebutan Air-Rail Link. Setiap tahun, Air-Rail Link tidak kurang melayani sekitar tiga juta penumpang secara gratis dan otomatis.

Sayangnya, sebagaimana Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, yang stop operasi lantaran sepi penumpang, Skytrain Bandara Birmingham juga demikian. Namun, seiring meningkatnya jumlah penumpang, Air-Rail Link Bandara Birmingham sudah beroperasi normal kecuali di pukul 00.30 – 02.00. Di jam tersebut AIR-Rail Link tidak beropeasi dan digantikan dengan shuttle.

Baca juga: Tak Benar Akan Dioperasikan PT LRT Jakarta, Skytrain Bandara Soetta Stop Beroperasi Karena Alasan Penghematan Biaya

Berbeda dengan Air-Rail Link Bandara Internasional Birmingham yang sudah beroperasi rutin, Skytrain Bandara Soekarno-Hatta justru berbanding terbalik.

VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero), Yado Yarismano, kepada wartawan menyebut belum tahu kapan pihaknya mengoperasikan kembali Skytrain mengingat traffic penumpang di bandara masih di bawah 50 persen. Bila sudah jauh di atas itu, bukan tak mungkin Skytrain bakal dioperasikan kembali.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru