Kereta DENCHA JR Kyushu merupakan kereta bertenaga baterai pertama di dunia dan telah mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta kilogram selama lima tahun terakhir. Tak hanya itu, tahun ini, kereta DENCHA juga merayakan lima tahun sejak pengoperasian pertamanya pada 19 Oktober 2016 lalu oleh Perusahaan Kereta Api Kyushu (JR Kyushu) dan Kereta Api Hitachi.
Baca juga: Dayi Air Rail, Kereta Gantung dengan Baterai Lithium untuk Hubungkan Lokasi Wisata
Setelah ada hasil terlihat dari armada yang membantu mengurangi emisi karbon itu, Hitachi Rail menegaskan kembali komitmennya terhadap tawaran transportasi bahan bakar alternatif bagi penumpang dan operator di seluruh dunia. KabarPenumpang.com merangkum globalrailwayreview.com (19/10/2021), kereta DENCHA dengan seri BEC819 menyelesaikan perjalanan pertamanya pada Oktober 2016 antara Wakamatsu dengan Orion.
Kemudian, setelah itu, lebih dari lima juta kilometer dalam layanan penumpang di wilayah Kyushu utara sudah diselesaikan kereta tersebut. Kereta DENCHA beroperasi dengan kecepatan tertinggi 120 km per jam.
Berkat teknologi baterai yang inovatif, kereta DENCHA mampu berjalan dalam dua mode yakni pada bagian yang dialiri listrik dijalankan dari daya AC di atas kepala, dan pada bagian yang tidak dialiri listrik ia berjalan dalam mode baterai. Selain itu, kereta api memiliki sistem sirkuit utama dengan tingkat kehilangan energi rendah yang menggunakan kembali energi regeneratif dari pengereman dan memanfaatkan pengisian cepat saat berhenti di stasiun.
Bukan hanya mengurangi jutaan kilogram CO2, kereta DENCHA jauh lebih senyap dibandingkan kereta diesel yang mereka ganti dan tidak mengeluarkan emisi NOx. Armada DENCHA diperkenalkan ke wilayah Kyushu Jepang untuk menggantikan kereta diesel yang sudah tua.
Karena volume lalu lintas yang relatif rendah, elektrifikasi tidak dilihat sebagai solusi ideal untuk jalur tersebut, sebaliknya teknologi baterai menawarkan pengurangan biaya bahan bakar dan memenuhi misi untuk “ramah terhadap masa depan manusia dan planet ini”. Keberhasilan armada DENCHA, yang dioperasikan oleh JR Kyushu, telah menjadi titik awal pengembangan solusi transportasi bahan bakar alternatif Hitachi Rail di seluruh dunia.
Perusahaan, yang merupakan sponsor utama untuk mobilitas pada konferensi perubahan iklim PBB COP26, telah menciptakan kereta baterai regional Masaccio di Italia, trem baterai di Florence dan berencana untuk menguji coba kereta baterai hibrida antarkota di Inggris. Ini juga merupakan bagian dari kemitraan dengan JR East dan Toyota untuk mengembangkan kendaraan uji hibrida (sel bahan bakar), yang dikenal sebagai HYBARI, yang dijadwalkan mulai berjalan tahun depan di Jepang.
Mengembangkan teknologi rendah karbon baru yang inovatif merupakan bagian penting dari strategi dekarbonisasi Hitachi Rail. Ini adalah bagian inti dari misi perusahaan untuk memungkinkan perjalanan yang lebih mulus dan terhubung secara digital.
Baca juga: Desiro ML Cityjet Eco, Kereta Bertenaga Baterai Elektro-Hybrid dari Siemens Mobility
“Kereta baterai DENCHA menunjukkan posisi Hitachi Rail sebagai pemimpin global dalam menghadirkan teknologi kereta baterai. Manfaatnya jelas, dan lima tahun sejak perjalanan pertamanya, armada tersebut telah mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta kg. Solusi baterai ini memberikan cetak biru untuk ribuan kilometer rel kereta api tanpa listrik di seluruh dunia. Melalui teknologi kontrol baterai, Hitachi Rail bertekad untuk membantu mengurangi karbon pada lebih banyak jaringan transportasi sambil melanjutkan layanan penumpang yang berkualitas,” ujar Koji Agatsuma, Group COO (Rolling Stock), Hitachi Rail.