Pembangunan kereta bandara Soekarno-Hatta yang saat ini dalam pembangunan dan diperkirakan bisa mengangkut 33 ribu penumpang setiap harinya. Hal ini dikatakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang meninjau pembangunan jaringan kereta bandara Soetta ini bersama Menteri BUMN Rini Soemarno bersama dengan Plt Gubernur DKI Jakarta Soemarsono, Presiden Direktur MRT William P. Sabandar, Direktur PT Railink Heru Kuswanto dan Presiden Direktur PT KAI Edi Sukmoro.
“Ini direncanakan akan bisa mengangkut 33 ribu penumpang per hari. Itu 20 persen dari penumpang sehari-hari Soetta-Jakarta. Kami akan bicarakan lagi sehingga banyak yang bisa ditampung dari kereta bandara ini,” ujar Budi yang dikutip dari The Jakarta Post (13/3/2017).
Hingga kini, pembangunan stasiun kereta bandara Soetta masih berjalan dan sudah rampung hampir 60 persen. Nantinya stasiun ini akan terintegerasi dengan stasiun lainnya yakni Sudirman Baru, Duri Kepa dan Batu Ceper.
Stasiun bandara ini tak hanya terintegerasi dengan stasiun-stasiun di ibu Kota saja, melainkan akan terhubung dengan terminal-terminal di bandara Soetta seperti Terminal 3 Ultimate dan Terminal 2.
“Juni sudah akan selesai 1 jalur antara terminal 3 dan terminal 2. Semuanya akan selesai September mendatang,” ujar Budi. Dengan adanya kereta dari bandara Soetta ke Jakarta atau sebaliknya, diharapkan menyadarkan masyarakat untuk lebih menggunakan moda transportasi umum menuju Soetta atau sebaliknya. Tak hanya itu, Rini Soemarno menambahkan, akan meningkatkan lagi kapasitas kereta ini.
“Kami akan mencoba jika masyarakat lebih memilih menggunakan kereta api menuju bandara, kami tingkatakan kapasitas lebih dari 20 persen,” ujar Rini. Adapun tiket kereta bandara ini kurang dari Rp100 ribu atau $7,50 per perjalanannya. Dalam pengantarannya kereta ini memiliki dua rute yakni bandara Soetta ke stasiun Manggarai yang akan menempuh perjalanan sekitar 54 menit dan bandara Soetta ke stasiun Kota dengan waktu tempuh 45 menit.
Nantinya stasiun ini akan dilengkapi fasilitas untuk menunjang penumpang seperti konter tiket, ruang publik, gerbang masuk elektronik, ruang tunggu, ruang komersial, toilet, musollah, ruang kepala stasiun dan stasiun skytrain.
Stasiun kereta bandara ini juga didesain agar terkoneksi dengan skytrain, moda transportasi antar terminal dengan menggunakan kereta tanpa pengemudi (driverless). Tak hanya itu, kereta ini berbasis teknologi Automated People Mover System (APMS).
Rini menambahkan, tak hanya kereta bandara Soetta saja yang akan beroperasi pada tahun ini, kereta bandara Minangkabau, Sumatera Barat dari Padang akan mulai beroperasi Agustus 2017. Selain itu proyek kereta api bandara dari Surakarta dan Yogyakarta akan dimuali tahun ini.