Bandara Internasional Hamad (HIA) belum lama ini dikabarkan telah menginstal teknologi pemeriksaan keamanan terbaru. Teknologi tersebut diklaim melibatkan algoritma canggih yang memungkinkan petugas untuk dengan mudah mendeteksi bahan peledak yang disembunyikan di koper atau benda apapun; bahkan dengan struktur yang sulit ditembus (dideteksi) sekalipun.
Baca juga: Sambut Piala Dunia 2022, Qatar Perluas Kapasitas Bandara Internasional Hamad
Tak hanya itu, dengan adanya teknologi ini, penumpang juga menjadi lebih dimudahkan. Sebab, mereka tak perlu mengeluarkan seluruh perlengkapan elektronik, seperti laptop, tablet, kamera digital, smartphone saat melewati pos pemeriksaan (mesin X-ray).
Tentu saja hal itu juga membuat penumpang lebih aman. Sebab, tak jarang, dalam proses tersebut, ketidakhati-hatian penumpang justru memberikan oknum tak bertanggungjawab mengambil kesempatan mencuri untuk barang-barang tersebut.
Teknologi C2, yang merupakan standar deteksi Konferensi Penerbangan Sipil Eropa (ECAC) ini, awalnya akan dipasang di semua pos pemeriksaan penumpang, khususnya penumpang transit, pasca kembali hidupnya industri penerbangan Qatar.
Di samping meningkatkan keamanan, teknologi itu juga mampu mempercepat proses pemeriksaan agar tak terjadi penumpukan. Tak hanya itu, penerapan teknologi tersebut juga mengukuhkan bandara HIA sebagai salah satu bandara yang mulai menerapkan standar sistem deteksi bahan peledak yang diakui secara internasional.
Berkenaan dengan wabah Covid-19, Standar Deteksi ECAC C2 ini juga merupakan alat yang brilian untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kontak antar penumpang saat proses pemeriksaan. Dengan begitu, selain cepat, teknologi ini juga menjadikan bandara lebih membuat penumpang aman dari paparan virus Cina.
“Proses keamanan di HIA terus meningkat melalui pengimplementasian teknologi terkini. Tujuan kami adalah membuat seluruh perjalanan lebih aman, mengingat pandemi Covid-19 saat ini. Selama masa-masa yang penuh tantangan ini, prioritas kami tetap untuk melindungi penumpang sambil menjaga keamanan,” kata Saeed Yousef Al-Sulaiti, VP Keamanan Bandara Internasional Hamad (HIA), seperti dilansir menafn.com.
“Melalui penerapan teknologi C2, kita dapat mencapai protokol yang lebih efisien yang mengatasi semua masalah penumpang. Ini akan memudahkan penumpang dan kami melanjutkan investasi kami ke arah itu sambil mengembangkan solusi yang sesuai dengan keinginan pelanggan,” tambahnya.
Bandara HIA memang sejak beberapa tahun lalu bertransformasi menjadi bandara kelas internasional yang patut diperhitungkan. Bandara terbaik ketiga di dunia ini, pada tahun 2019 lalu berhasil mencapai efisiensi yang luar biasa saat proses pengecekan. Dengan dukungan ruang besar yang mampu menampung sekitar 6 ribu penumpang per jam, proses pengecekan di Bandara HIA 95 persen di antaranya berhasil dilakukan di bawah lima menit.
Prestasi itu berhasil dicapai, salah satunya, berkat penggunaan teknologi biometrik yang juga sudah marak digunakan di bandara-bandara internasional terkemuka di dunia, seperti Bandara Heathrow, London, Bandara Canberra, dan bandara lainnya.
Teknologi ini memungkinkan penumpang untuk menggabungkan segala informasi penerbangan, paspor, dan biometrik wajah dalam ‘single travel token’ saat proses self check-in.
Baca juga: Vision-Box Hadirkan Teknologi Identitas Digital dengan Biometrik Canggih di Bandara
Dengan begitu, penumpang dapat melewati titik-titik pemeriksaan di bandara, seperti self-service bag-drop, pre-immigration, e-Gate, dan self-boarding gate, tanpa memakan waktu lama. Sebab, seluruh catatan identitas penumpang telah dikantongi petugas dan dicocokan secara real time dengan bantuan kamera yang tersebar di seluruh sudut bandara.
Selain itu, bandara ini juga berinvestasi banyak dalam teknologi robotika dan helm thermal screening dalam upaya mencegah penularan wabah corona di bandara. Robot yang dimaksud adalah robot otomatis yang memancarkan sinar UV-C untuk membunuh mikroorganisme sekaligus membunuh patogen berbahaya, Selain itu, ada juga terowongan desinfeksi ultraviolet untuk mendisinfeksi semua bagasi penumpang yang check-in (berangkat, tiba, dan transit).