Industri pesawat tak henti-hentinya berinovasi. Terbaru, Airbus dilaporkan akan mulai menguji ketersediaan internet atau WiFi OnBoard di pesawat-pesawatnya. Tak tanggung-tanggung, kecepatan internet di pesawat Airbus nantinya bisa mencapai 1,8 Gbps. Hal itu dimungkinkan berkat sinyal internet yang dipancarkan satelit ke pesawat dari luar angkasa.
Baca juga: Hasil Riset: Pasca Covid-19 Penumpang Inginkan WiFi Onboard dan Leg Room Lebih Luas
Dilansir Simple Flying, proyek ini dilakukan Airbus dengan menggandeng mitra Belandanya, UltraAir. Perusahaan tersebut nantinya akan memfasilitasi komunikasi antara pesawat dalam penerbangan dan satelit di orbit geostasioner.
Teknologi ini akan mencakup sistem mekatronika optik yang stabil dan presisi, yang diharapkan Airbus akan memberikan tingkat transmisi yang luar biasa tinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai informasi, kecepatan WiFi OnBoard saat ini rata-rata hanya dikisaran 3 Mbps, dibandingkan dengan 1,8 Gpbs yang ditargetkan Airbus. Sangat jauh bukan?
Selain itu, WiFi, yang identik tempat paling rawan membobol data pribadi, akan berbeda. WiFi OnBoard yang nantinya disediakan Airbus-UltraAir menjamin keamanan data, selain kapasitas dan jangkauan yang jauh lebih luas untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
Kunci dari proyek yang dinamakan SpaceDataHighway ini tentu terletak pada Badan Antariksa Eropa (ESA). ESA diketahui turut andil dalam memancarkan sinyal internet dari satelit Alphasat miliknya ke pesawat melalui teknologi laser canggih untuk menyampaikan informasi dari satelit orbit rendah Bumi dan platform udara melalui satelit GEO dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Bila tak ada aral melintang, pengujian pertama akan dilakukan di laboratorium akhir tahun ini, dibantu oleh anak perusahaan Airbus, Tesat, yang berpengalaman dalam bidang komunikasi laser.
Setelah itu, pengujian langsung pertama dijadwalkan bakal terlaksana pada awal tahun 2022 mendatang di Tenerife, Spanyol. Selama pengujian ini, konektivitas akan dibuat antara terminal demonstran UltraAir dan satelit geostasioner.
Bila berhasil, pengujian secara massif akan dilakukan pada pertengahan 2022. Setelahnya, seluruh penumpang pesawat Airbus dapat menikmati layanan internet atau WiFi OnBoard dengan kecepatan super tinggi, mencapai 1,8 Gpbs, baik ketika di atas daratan maupun lautan, dua sampai empat tahun mendatang.
Sebagai informasi, terdapat dua metode yang digunakan oleh maskapai penerbangan untuk mendapatkan sinyal WiFi untuk dipancarkan kembali di dalam kabin dalam konsep Wi-Fi OnBoard.
Metode pertama adalah Air to Ground (ATG). Metode ATG ini menggunakan dua antena yang dipasang di perut pesawat untuk menangkap sinyal dari menara seluler di daratan dan yang kedua adalah antena pemancar dari provider seluler di bumi. Ketika pesawat sudah berada dalam ketinggian tertentu dalam hal ini 10.000 kaki maka pesawat antenna di pesawat siap untuk menarik sinyal WiFi dari menara seluler yang ada di daratan.
Saat ini metoder ATG ini bisa mengeluarkan WiFi dengan kecepatan 3 Mbps saja. Kekurangan dari metoder ATG ini adalah ketika pesawat melewati lautan atau pegunungan yang tidak terjangkau oleh antenna pemancar provider maka koneksi internet akan ikut mati atau tersendat.
Baca juga: Transport for London Lacak Pergerakan Penumpang via Jaringan WiFi
Metode yang kedua adalah dengan menggunakan Satelit. Metode yang kedua ini memang memiliki koneksi yang lebih stabil dan kuat karena sinyal WiFi yang diterima oleh pesawat di dapatkan dari satelit di luar angkasa. Sehingga tidak ada batasan saat melewati lautan atau pegunungan karena satelit berada di atas pesawat.
Namun untuk bisa menerima sinyal dari satelit, pesawat harus memiliki tiga jenis antenna untuk menyerap sinyal WiFi yatiu Ku-Band, Ka-Band, dan Ku/ka Band. Setiap antenna memiliki kecepatan yang bervariasi dalam menyerap koneksi internet dari satelit.