Halte Lobener atau dikenal dengan Stasiun Lobener saat ini statusnya nonaktif dan terletak di Jalan Raya Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Stasiun tersebut masuk dalam wilayah aset III Cirbeon. Kehadirannya sendiri bersamaan dengan jalur kereta api Jatibarang–Indramayu yang dibangun oleh perusahaan pemerintah kolonial Belanda Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1912.
Baca juga: Empat Dekade Tak Beroperasi, Stasiun Garut Akhirnya Direaktivasi
Namun bagaimana keadaannya saat ini? Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, ternyata tak banyak masyarakat Indramayu yang tahu tentang stasiun ini. Padahal Stasiun Lobener menjadi saksi bisu perkembangan perkeretaapian di kabupaten Indramayu.
Disebut halte, karena Stasiun Lobener merupakan stasiun kecil yang menjadi tempat perhentian kereta. Tujuan utamanya saat itu adalah untuk pengangkutan hasil bumi maupun penumpang. Jalur ini sendiri diresmikan pada 15 September 1912, tetapi sudah dibuka dan beroperasi sejak 8 Juni 1912.
Saat masih beroperasi, Stasiun Lobener terletak di antara petak Halte Kali Krasak dan Karangsembung yang mana keduanya sudah lenyap tak berbekas. Stasiun Lobener saat masih beroperasi juga melayani perjalanan penumpang untuk kelas 1, 2 maupun 3. Dulu emplasemen atau peron serta relnya berada di depan stasiun karena jalur tersebut menyatu dengan jalan raya Jatibarang-Indramayu.
Uniknya, Stasiun Lobener memiliki kerangka bangunan yang terbuat dari kayu jati bukan besi. Yang mana kayu-kayu tersebut mampu menahan dinding stasiun yang terbuat dari tumpukan batu bata merah dan masih bertahan hingga sekarang. Meski begitu, kondisi bangunannya sudah sangat memprihatinkan.
Bangunan Stasiun Lobener sendiri bentuknya mirip dengan Stasiun Paoman ataupun Stasiun Indramayu. Bahkan bentuknya pun mirip dengan Stasiun Pauh Kambar, Kurai Taji dan bangunan lama Stasiun Naras di Sumatera Barat. Stasiun Lobener sendiri mulai ditutup pada 21 Juli 1973, bersamaan dengan ditutupnya jalur Jatibarang-Indramayu.
Baca juga: Tak Lagi Beroperasi, Stasiun Lama di Yogya Berubah Jadi Bengkel Hingga Warung Makan
Alasannya karena saat itu banyaknya penumpang tak bertiket dan okupansi yang minim, serta akses menuju Stasiun Jatibarang yang semakin mudah dengan kendaraan lain, tanpa perlu kereta api lagi. Saat ini bekas Stasiun Lobener berubah menjadi garasi angkot, dan kini kondisi bangunan tersebut rusak tak terawat meski utuh. Bekas relnya pun sudah tidak ada lagi.