Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanKerahkan Kawanan Drone, Korean Air Pangkas Waktu Inspeksi Pesawat Sampai 60 Persen

Kerahkan Kawanan Drone, Korean Air Pangkas Waktu Inspeksi Pesawat Sampai 60 Persen

Korean Air berhasil memangkas waktu inspeksi sampai 60 persen dengan mengerahkan empat (kawanan) drone, menjadikannya sebagai maskapai pertama. Sebelumnya, saat masih mengandalkan tenaga manusia, proses inspeksi pesawat memakan waktu 10 jam dan saat ini dipangkas dengan kehadiran drone menjadi empat jam saja.

Baca juga: Pertama di Eropa, Drone DJI Sukses Inspeksi Pesawat Airbus A330 di Luar Hanggar

Dilansir Simple Flying, Korean Air dikenal sebagai salah satu maskapai dengan kemampuan maintenance, repair, and overhaul (MRO) tinggi. Divisi pemeliharaan dan teknik maskapai memiliki fasilitas sangat mumpuni untuk heavy maintenance checks dan pemeriksaan terjadwal lainnya.

Fasilitas MRO tersebut berkapasitas tinggi itu menariknya tersebar di senatero Korea Selatan, mulai dari Gimpo, Incheon, Gimhae, dan Bucheon.

Seiring berjalannya waktu, Korean Air mulai melirik peran teknologi dalam melakukan inspeksi pesawat, dalam hal ini drone. Melalui metode ‘drone swarms’ empat drone berlogo Korean Air itu menyebar ke seluruh area pesawat, utamanya area-area vital, sesuai dengan lokasi masing-masing yang sudah diprogram.

Andai salah satu drone melakukan kesalahan alias error, tiga drone lainnya disebut bakal mengambil alih tugas yang dibebankan padanya.

Dengan bekal kamera high-performance, drone dengan tinggi dan lebar sekitar satu meter serta berat sekitar 5,5 kg tersebut mampu mengidentifikasi objek sekecil 1 mm tak kasat mata. Ini berarti, tanpa melakukan langkah-langkah lanjutan, cacat mikro pada badan pesawat bisa terdeteksi dengan lebih cepat, sesuatu yang tentu saja tak bisa dilakukan dengan mata telanjang.

Selama beroperasi, drone dipantau pusat data secara real time dan hasil dari berbagai temuan drone tersebut disimpan di cloud.

Meski bermanfaat, kehadiran drone di hanggar untuk melakukan inspeksi pada pesawat aktif di hanggar yang juga aktif dinilai berisiko. Karenanya, Korean Air memasang alat yang disebut geo-fencing dan deteksi pencegah tabrakan, memastikan drone tidak liar dan keluar ke area hanggar serta menabrak pesawat terdekat atau pesawat lainnya.

Inspeksi pesawat menggunakan drone juga pernah dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Pada Agustus lalu, perusahaan asal Belanda, Mainblades, sukses menjalankan inspeksi atau pengecekan langsung pesawat yang baru mendarat menggunakan drone di luar hanggar dan di bandara aktif. Ini merupakan yang pertama kalinya di Eropa.

Inspeksi menggunakan drone DJI Matrice 300 RTK terhadap pesawat Airbus A330 maskapai regional Negeri Kincir Angin, Truenoord.

Baca juga: Inggris Berdayakan Drone Untuk Pantau Para Pelanggar dan Inspeksi Jalur Kereta

Dalam prosesnya, inspeksi pesawat menggunakan drone ini mampu menampilkan gambar-gambar beresolusi tinggi dengan sangat detail, jauh melebihi kemampuan inspeksi dengan mata telanjang. Prosesnya juga lebih cepat dan efektif dibanding pengecekan oleh manusia.

Tak hanya itu, dari sisi maskapai, inspeksi di luar hanggar tentu berdapak baik pada keuangan. Sebab, biaya sewa hanggar bisa dibilang cukup mahal. Sudah begitu, slotnya tak selalu tersedia kapanpun. Butuh waktu untuk mendapat slot di hanggar, melakukan pemeriksaan pada pesawat, sampai kembali menerbangkannya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru