Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanKenapa Pilot Geber Mesin Pesawat Sampai Sebelum Lepas Landas? Ini Jawabannya

Kenapa Pilot Geber Mesin Pesawat Sampai Sebelum Lepas Landas? Ini Jawabannya

Bagi traveler yang memperhatikan, pasti menyadari bahwa mesin pesawat selalu digeber pilot atau berputar cukup kencang sebelum lepas landas. Ya, itu adalah salah satu prosedur pesawat lepas landas, dimana mesin digeber sampai 30-50 persen dari daya maksimum. Kenapa demikian? Apakah dengan menggeber mesin pesawat jadi lebih cepat lepas landas?

Baca juga: Berapa Detik Pesawat Melesat di Runway untuk Bisa Terbang? Ini Jawabannya

Menurut pilot salah satu maskapai, Kurush Pawar, hal itu bagian dari memastikan semua mesin stabil pada saat meluncur di landasan.

Pesawat diketahui membutuhkan kecepatan sangat tinggi untuk bisa lepas landas. Pada pesawat narrowbody, setidaknya dibutuhkan waktu ground run sekitar 30-35 detik untuk lepas landas atau saat roda pesawat mulai meninggalkan runway. Tetapi, balik lagi, semuanya sangat tergantung dengan faktor lain, seperti cuaca, bobot pesawat, dan sebagainya.

Meski begitu, lebih atau kurang dari 30-35 detik waktu yang dibutuhkan pesawat untuk lepas landas, yang pasti pilot baru berani menarik throttle-up saat pesawat sudah mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk mengudara atau decision speed (V1). Biasanya, V1 pada pesawat narrowbody berkisar antara 120 knot (222 km per jam) sampai 140 knot (259 km per jam).

Sedangkan untuk pesawat-pesawat widebody, pesawat membutuhkan ground run selama 50 detik untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan, juga antara 120 dan 140 knot, dan kemudian lepas landas.

Sebelum mencapai kecepatan tinggi, mesin pesawat cenderung memiliki akselerasi yang berbeda. Ini mesin memiliki usia pakai yang tidak sama sekalipun mesin tersebut sejak awal pesawat dibeli atau keluar dari pabrik tidak pernah diganti atau diservis bersamaan. Intinya mesin selalu beroperasi bersama.

Kendati begitu, tetap saja, umur mesin berbeda-beda. Ini pada akhirnya menyebabkan delay atau keterlambatan sekitar 4-5 detik dari salah satu mesin di sebelah kiri atau kanan.

Bila pilot memaksa lepas landas dengan kondisi itu, maka yang terjadi adalah pesawat oleng ke arah mesin yang berputar lebih lambat dan berakhir di rumput. Pilot tak bisa menggunakan rudder dengan maksimal untuk mengendalikan pesawat pada kecepatan rendah.

Karena itu, lanjut Kurush, seperti dikutip dari Quora, sebelum lepas landas, pilot menyetel thrust levers atau tuas dorong (seperti menggeber mesin) sampai 30-50 persen daya maksimum.  Tujuannya agar akselerasi mesin kanan dan kiri pesawat sama serta tidak menyebabkan oleng saat lepas landas.

Baca juga: Untung-Rugi Mesin Pesawat di Sayap dan di Belakang, Mana Lebih Baik?

Setelah mesin stabil dan akseleras mesin kiri-kanan sama, pilot mulai mendorong tuas ke setelan take off thrust untuk mendorong mesin ke belakang dan membuat pesawat bergerak maju. Pesawat terus ngebut di runway sampai kecepatan V1 (120-140 knot) dan mulai meninggalkan landasan.

Proses di atas umumnya sama antara pesawat Boeing dan Airbus. Bedanya mungkin pada kecepatan thrust levers-nya saja, apakah 30.40, atau 50 persen dari daya maksimum mesin saat digeber.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru