Pesawat terbang dinilai jauh lebih canggih dan berteknologi tinggi dibanding mobil, bus, dan kendaraan sejenis. Namun, itu tidak selalu demikian. Saat bus dan mobil bisa mundur tanpa bantuan kendaraan lain, pesawat justru sebaliknya, tidak bisa mundur dan harus dibantu pushback tractor. Pesawat sejatinya bisa saja mundur dengan reverse thrust tetapi itu tidak dilakukan. Mengapa?
Baca juga: Kenapa Pesawat Terbang Tidak Bisa Mundur atau Self-Pushback Saat di Bandara? Ini Jawabannya
Setelah seluruh penumpang naik dan pilot meminta kru kabin menutup pintu utama, pesawat mundur dari gate keberangkatan dengan dibantu pushback tractor, pushback truck, dan pushback tug; taxiing; dan lepas landas di runway.
Sebetulnya, pesawat mempunyai kemampuan untuk mundur sendiri atau self-pushback di bandara. Namun, itu hanya digunakan untuk mendukung proses deselerasi atau pelambatan laju pesawat saat mendarat.
Selain dibantu oleh flap dan spoiler, pesawat juga dibantu oleh mesin saat mendarat. Mesin jet pesawat memiliki daya dorong ke belakang (thrust) untuk meningkatkan kecepatan pesawat saat lepas landas maupun di udara.
Kebalikan thrust, mesin pesawat juga bisa melakukan reverse thrust/thrust reverseal atau daya dorong ke depan. Ini akan menurunkan kecepatan pesawat secara drastis, untuk kemudian dibantu oleh sistem pengereman lainnya di pesawat yaitu autobrake.
Autobrake hanya bisa digunakan saat kecepatan pesawat sudah benar-benar lambat karena bila digunakan saat pesawat baru saja touchdown, kanvas rem akan terbakar dan pesawat bukan tak mungkin akan tergelincir.
Usai close door saat masih gate, pesawat bisa saja melakukan reverse thrust/thrust reverseal atau daya dorong ke depan untuk membuat pesawat mundur. Jadi, sebetulnya, pesawat bisa mundur (self-pushback) tanpa bantuan pushback tractor, pushback truck, dan pushback tug.
Hanya saja, saat ini reverse thrust dilarang untuk digunakan karena mesin pesawat pada umumnya terletak di sayap dan berjarak cukup dekat dengan ground atau tanah.
Karenanya, seperti dilansir USA Today, sangat berisiko menghisap pasir, serpihan, dan benda lainnya di tanah yang dapat merusak mesin jika melakukan reverse thrust saat di apron untuk pushback. Serpihan dan lainnya yang beterbangan akibat hembusan dari mesin jet pesawat bisa saja merusak pesawat lain sampai kendaraan di ground.
Guna menghindari hal itu terjadi, ground crew harus mengkondisikan area sekitar pesawat terlebih dahulu sebelum reverse thrust untuk pushback pesawat diaktifkan. Cara ini bisa saja untuk menghindari dampak buruk sebagaimana disebutkan di atas, tetapi tidak efisien dari segi waktu dan biaya.
Baca juga: Teknologi Aircraft Towing System Janjikan Penghematan Bahan Bakar dan Tekan Emisi C02!
Belum lagi ditambah soal bahan bakar yang dihabiskan untuk pesawat mundur sampai polusi udara, termasuk perihal keterbatasan pilot untuk melihat ke belakang karena pesawat tidak dilengkapi kamera parkir atau spion.
Kesimpulannya, berbagai dampak negatif di atas membuat bandara, ground crew, dan pesawat terlalu berisiko. Dari sisi maskapai, itu tidak efektif dan efisien. Ini yang pada akhirnya membuat pesawat tidak bisa mundur dan harus dibantu pushback tractor.