Monday, April 7, 2025
HomeAnalisa AngkutanKenapa Pesawat Boeing 777 Punya ‘Punuk’? Ini Jawabannya

Kenapa Pesawat Boeing 777 Punya ‘Punuk’? Ini Jawabannya

Meskipun berasal dari satu manufaktur yang sama, masing-masing tipe pesawat memiliki ciri khas sendiri, termasuk pesawat Boeing 777. Pesawat tersebut diketahui memiliki ‘punuk’ kecil di bagian atasnya. Apa itu dan apa fungsinya?

Baca juga: ‘Sultan’ Inggris Ingin Terbangkan Mobil, Jadi Sebab Lahirnya Pesawat Aneh ATL-98 Carvair

Menurut Aircraft Maintenance Technician, Lou Koumades, ‘punuk’ tersebut adalah Radome (radar dome) atau kubah penutup antena radar. Meskipun kecil, namun, menurut para ahli, pesawat tidak bisa terbang tanpa Radome saking krusialnya benda tersebut.

Secara teknis Radome didefinisikan sebagai penutup antena radar guna melindungi fungsinya dari gangguan sekitar dengan memperhatikan bentuk, kekuatan struktur dan efisiensi transmisi gelombang radar.

Dikutip dari skybrary.aero, antena radar sendiri berfungsi untuk memancarkan dan menangkap gelombang elektromagnetik (gelombang radio). Antena radar di pesawat berbentuk piringan datar (flat plate). Gerakan antena, dikontrol oleh antena drive. Dengan begitu, radar bisa digerakkan sesuai kebutuhan, baik secara horizontal atau kanan-kiri maupun vertikal atau atas-bawah sampai ke daratan sekalipun.

Menggerakkan antena terkadang penting dilakukan untuk mengukur seberapa kuat dan tinggi cakupan hujan, badai, awan cumulonimbus yang mengandung petir dan hawa dingin serta kristal es. Antena dan antena drive umumnya terletak di nose radome atau di hidung pesawat.

Oleh sebab itu Radome dibuat dari bahan komposit yang dapat ditembus gelombang radio. Antena pada Radome di ‘punuk’ Boeing 777 tentu tidak bekerja sendirian melainkan dibantu dengan komponen lainnya, termasuk transceiver.

Transceiver adalah komponen yang berfungsi untuk memproduksi gelombang elektromagnetik yang akan dipancarkan oleh antena (transmitter). Gelombang yang dipancarkan transmitter mampu menjangkau sejauh 592 km dengan beamwidth mencapai 8 ribu kaki.

Selain itu, transceiver juga berfungsi untuk menerima dan mengolah gelombang elektromagnetik yang dipantulkan oleh objek (receiver). Transceiver merupakan otak dari sistem radar di pesawat terbang. Transceiver terhubung dengan control panel dan perangkat display di pesawat.

Baca juga: “Vertical Take-off”, Rahasia di Balik Manuver Ekstrim Boeing 777x

Sistem radar di pesawat terhubung dengan sistem display di kokpit pesawat. Kondisi cuaca yang ditangkap oleh radar akan ditampilkan di navigation display. Kondisi cuaca ditampilkan dalam empat warna yang berbeda; hijau, kuning, merah, dan magenta. Tiap warna menggambarkan kondisi cuaca yang berbeda. Hijau untuk kondisi cuaca yang ringan, kuning untuk sedang, merah untuk berat, dan magenta untuk turbulensi.

Tampilan radar cuaca untuk kebanyakan sistem adalah dalam dua dimensi. Hanya tampilan dalam sumbu horizontal saja. Namun sekarang juga sudah dikembangkan radar cuaca yang dapat memberikan kondisi cuaca dalam tiga dimensi, yaitu dalam sumbu horizontal dan sumbu vertikal.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru