Jelang mendarat, pramugari/pramugara biasanya akan meminta penumpang untuk menaikkan tirai jendela. Sebaliknya, dalam penerbangan siang hari, kru kabin di banyak maskapai justru meminta penumpang untuk menutup tirai jendela. Kenapa demikian? Apakah penumpang dilarang melihat pemandangan di luar jendela?
Baca juga: Inilah Tiga Fungsi Tirai di Kabin Pesawat, Apa Saja?
Penumpang sedikit banyaknya sudah mengetahui betul mengapa tirai jendela harus dibuka saat lepas landas maupun mendarat.
Di setiap penerbangan, pramugari manapun pasti akan mengingatkan agar tirai jendela harus dibuka saat menjelang take off dan landing.
Alasan mengapa tirai harus dalam keadaan terbuka saat kedua kondisi tersebut tentu sudah didengar masyarakat, yaitu untuk memudahkan kru mendapatkan visual kondisi di luar pesawat, dalam hal ini mesin, sayap, atau kondisi pesawat itu sendiri, apakah miring, tegak lurus, menukik ke bawah, dan lain sebagainya.
Andai terjadi keadaan darurat, seperti hard landing, tergelincir akibat hujan deras, atau bahkan belly landing, pastinya tak ada lagi waktu bagi penumpang untuk membuka tirai jendela agar tak menutupi pandangan penumpang dan kru, bukan?
Itulah alasan mengapa tirai jendela di emergency exit row terbalik alias ditutup dengan cara ditarik dari bawah ke atas, bukan sebaliknya. Ketika terjadi benturan keras, tirai jendela terbalik akan secara otomatis turun dan memberikan visual tak terbatas ke luar pesawat.
Sebaliknya, jika tirai jendela tidak terbalik, bukan tak mungkin tirai jendela akan terus menutup tanpa terbuka secara otomatis dalam keadaan darurat.
Akan tetapi, dalam keadaan normal, dimana sah-sah saja penumpang untuk melihat ke luar jendela, menikmati pemandangan, awak kabin di banyak penerbangan justru meminta penumpang yang duduk di pojok untuk menutup tirai jendela. Hal ini pun menimbulkan banyak pertanyaan di berbagai situs diskusi online; termasuk di program Ask the Captain gagasan usatoday.com.
Disebutkan, dalam sebuah perjalanan dari Amsterdam, Belanda, ke Detroit, Amerika Serikat (AS), pada siang hari, penumpang bernama Ikusubisya Kasebele mengaku diminta oleh kru kabin maskapai untuk menutup tirai jendela mulai dari awal sampai akhir penerbangan jelang mendarat. Ia pun bertanya-tanya terkait hal ini.
Baca juga: Bedah Jendela Pesawat, Inilah Bagian-bagian Beserta Fungsinya
Menurut konsultan penerbangan yang juga mantan kapten pilot maskapai US Airways, Jhon Cox, hal tersebut tak lepas dari masalah kenyamanan saja. Rute transatlantik dari Belanda ke Detroit sudah pasti akan melewati Samudra Atlantik dan itu berarti penumpang hanya melihat hamparan air. Tak lebih.
Itu kenapa maskapai, melalui kru kabin, meminta penumpang untuk lebih banyak fokus menikmati sistem hiburan yang telah disediakan dengan visibilitas yang lebi baik. Di samping itu, menutup tirai jendela berarti membatasi silau cahaya matahari di kabin dan memungkinkan penumpang tidur dengan lebih nyaman.