Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanKenapa Jendela Tidak Sejajar dengan Kursi di Pesawat untuk Kenyamanan Penumpang?

Kenapa Jendela Tidak Sejajar dengan Kursi di Pesawat untuk Kenyamanan Penumpang?

Salah satu bagian terindah saat menumpangi pesawat terbang adalah melihat pemandangan di luar pesawat. Namun, bagi penumpang yang kurang beruntung, aktivitas menikmati pemandangan belum tentu menyenangkan karena terhalang badan pesawat karena tak duduk tepat di samping jendela. Lantas, mengapa jendela dan kursi pesawat tidak sejajar dan kenapa jumlah kursi pesawat lebih banyak dibanding jumlah jendela?

Baca juga: Keuntungan-Kerugian Duduk di Kursi Dekat Jendela-Tengah-Aisle Pesawat, Mana Lebih Favorit?

Pertanyaan tersebut sebetulnya tidak sulit untuk dijawab. Tetapi tidak juga terlalu sulit sehingga tidak bisa dijawab.

Merunut jauh ke belakang, sebetulnya, dahulu di awal-awal pesawat terbang mulai tumbuh, sekitar awal tahun 40, jendela pesawat bukan hanya dibuat sejejar dengan kursi tetapi jumlah jendela dengan kursi jumlahnya nyaris sama atau bahkan lebih sedikit. Bisa dibilang, setiap row memiliki jendela pribadi untuk keleluasaan melihat pemandangan di luar.

Tak hanya itu, di pesawat Boeing Stratocruiser, misalnya, penumpang juga dimanjakan dengan layanan dari pramugari cantik, kursi sangat empuk, sajian makanan menggunakan piring dan gelas keramik, games, pub, dan tempat duduk semua kelas dapat diubah menjadi tempat tidur.

Naik pesawat  kala itu masih sangat mahal. Tak ayal, penumpangnya mayoritas menggunakan setelah jas nan perlente untuk laki-laki dan wanita menggunakan gaun bak putri. Sebagai gambaran, perjalanan dari New York ke London dipatok seharga US$711. Cukup mahal untuk ukuran saat itu.

Sekitar tahun 1945, Pan Am mempelopori hadirnya kelas ekonomi modern di penerbangan jarak jauh. Konsepnya mirip maskapai LCC, semakin banyak penumpang terbang semakin besar pula keuntungannya, sekalipun maskapai membanderol harga tiket jauh lebih rendah dibanding maskapai lainnya namun layanan tetap mewah layaknya maskapai full service.

Konsep dari Pan Am rupanya disambut baik penumpang yang terus meningkat. Tak ingin ambil pusing dengan biaya tinggi yang timbul, Pan Am pun memangkas jarak antar kursi atau leg room (legroom) demi memuat lebih banyak penumpang di setiap penerbangan menjadi 38 inci, masih tergolong cukup besar untuk ukuran saat ini, sekalipun posisi kursi dan jendela mulai tidak sejajar.

Seiring waktu, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, maskapai terus memangkas jarak antar kursi menjadi 36 inci, terus turun sampai 34 inci, hingga 32 inci pada dekade 90an. Di beberapa kondisi dan maskapai, leg roomnya bahkan berada di kisaran 28-30 inci.

Rentang 32-34 inci pun pada akhirnya terus bertahan sampai saat ini, dan membuat posisi kursi semakin tidak sejajar dengan jendela pesawat, yang juga mengalami penurunan, dari 34 inci menjadi 31 inci pada pesawat modern.

Baca juga: Pengguna TikTok Guyur Kaki Penumpang yang Naik ke Sandaran Kursi Pesawat

Dikutip dari Quora, kursi pesawat memang didesain se-fleksibel mungkin oleh produsen pesawat atas permintaan maskapai. Jendela tentu saja dibuat lebih dahulu dan sudah paten ditetapkan jumlahnya, berbeda dengan jumlah kursi pesawat yang sekali lagi masih sangat fleksibel mengikuti kebutuhan maskapai.

Dengan begitu, kuncinya adalah motif ekonomi oleh maskapai. Itulah mengapa jendela tidak sejajar dengan kursi pesawat. Sebab, itu memang tidak diperuntukkan untuk kenyamanan, melainkan lebih ke motif ekonomi untuk memuat lebih banyak penumpang di setiap penerbangan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru