Seiring waktu, peran manusia mulai digantikan robot di banyak pabrik lintas sektor, termasuk pabrik pembuatan pesawat Boeing. Di jalur produksi pesawat anyar Boeing 777, Boeing menempatkan banyak robot. Namun belakangan robot itu kena ‘PHK massal’ oleh Boeing. Apa sebabnya?
Baca juga: Kolaborasikan Tenaga Manusia dan Robot, Boeing 777X Siap Mengudara di 2020
Sejak akhir tahun 2017 silam, Boeing mengambil langkah maju dengan menyertakan robot di beberapa fasilitas produksi pesawat sipil. Perlu dicatat, ini merupakan bagian dari uji coba teknologi otomasi atau otomatisasi di faslitas produksi, bukan suatu ketetapan yang sudah bulat.
Ketika itu, seperti dikutip dari Simple Flying, wakil presiden dan Chief Project Engineer untuk 777X di Boeing Commercial Airplanes, Terry Beezhold, sempat mengatakan bahwa proses produksi yang dikombinasikan dengan sistem robotika dinilai lebih aman bagi orang-orang yang membangun pesawat tersebut.
Robot terbukti melakukan pekerjaan berulang dengan lebih efisien dan efektif dibanding tenaga terampil manusia. Dalam pembuatan lubang di sayap dan badan pesawat atau fuselage automated upright build (FAUB), misalnya, robot terbukti lebih andal dan presisi dalam melakukan tugas tersebut dibanding manusia yang tidak rata, rapi, dan lainnya dalam melubangi bagian-bagian pesawat.
Akan tetapi, pada tahun 2019, Boeing mengumumkan PHK massal terhadap para robot yang dipekerjakannya. Tak semua robot di PHK melainkan di bagian-bagian tertentu saja. Salah satunya ialah bagian memasang baut pada lubang yang dibuat robot di beberapa bagian pesawat. Sistem ini dinamakan “flex tracks.”
Hal itu karena robot terbukti tidak lebih baik dalam melakukan pekerjaan yang berkenaan dengan ketangkasan, kreativitas, dan ketelitian. Sebaliknya, tenaga terampil manusia mampu melakukan itu (pekerjaan berkaitan dengan ketangkasan, kreativitas, dan ketelitian).
Di jalur produksi Boeing 777 dan Boeing 777X, keberadaan robot di beberapa lini sudah dihilangkan dengan sistem “flex tracks” dan sistem ini terus disempurnakan di fasilitas produksi Boeing 787 Dreamliner.
Baca juga: Boeing ‘Buang’ Teknologi Robotika di Jalur Produksi Varian 777 dan 777X
Sistem “flex tracks” terbukti mengurangi kemungkinan instrumen produksi yang tidak berfungsi lantaran terjadi mismatch antara hasil kerja robot di bagian dengan luar panel badan pesawat. Dengan membagi fungsi antara robot dan pekerja terampil manusia melalui sistem “flex tracks” diharapkan tidak ada lagi penundaan produksi akibat terjadi mismatch.
Meski ditendang dari panel badan pesawat Boeing 777 dan Boeing 777X, peran robot di industri dirgantara, dalam hal ini proses pembuatan pesawat Boeing, masih tidak tergantikan di beberapa bagian, seperti pembuatan sayap sampai mobilisasi berbagai struktur berat di dalam pabrik.