Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanKenapa Beberapa Airbus A320 Air India Miliki Roda Pesawat Ekstra?

Kenapa Beberapa Airbus A320 Air India Miliki Roda Pesawat Ekstra?

Airbus A320 pada umumnya memiliki satu nose landing gear atau roda pendaratan depan dan masing-masing dua roda (konfigurasi 2-2) di main landing gear. Namun, beberapa pesawat Airbus A320 Air India memiliki empat roda pendaratan di bagian belakang. Kenapa demikian?

Baca juga: Delapan Kisah Penumpang Gelap Sembunyi di Roda Pesawat, Empat Di Antaranya WNI

Landing gear atau roda pendaratan menjadi salah satu komponen paling penting pada pesawat terbang, baik saat di darat maupun di udara, sebelum lepas landas, ketika lepas landas dan turun landas, sampai mendarat dengan sempurna di runway.

Secara definitif, roda pendaratan berfungsi untuk menyerap tenaga pendaratan serta mencegah badan pesawat menghantam tanah. Fungsi tersebut dijalankan setidaknya oleh dua cara, pertama penyangga roda pendaratan utama yang memiliki sistem peredam kejut (shock struts). Kedua, landing force yang menyebar ke seluruh roda.

Di masa lalu, sistem landing gear belum menggunakan peredam kejut (shock absorber). Masih sangat sederhana sekali menggunakan rigid struts suspensi rendah teknologi yang membuat pendaratan jadi kasar dan keras. Seiring berjalannya waktu, landing gear pesawat mulai menggunakan spring steel struts, berlanjut ke bungee cords, dan barulah menggunakan shock struts.

Dengan menggunakan nitrogen dan cairan hidrolik, sistem pegas yang ‘tersaji’ pada shock struts akan mampu meminimalisir daya kejut ketika pesawat mendarat secara signifikan – setidaknya jauh lebih halus dari tiga varian di atas.

Daya kejut yang dihasilkan ketika pesawat touchdown akan senantiasa tereduksi dengan hadirnya dua silinder yang akan meminimalisir efek kejut.

Berkat perkembangan teknologi di atas, jumlah roda pendaratan pada pesawat bisa lebih ditekan. Saat ini, pesawat widebody umumnya dilengkapi empat roda kiri dan kanan atau lebih dari itu (tergantung bobotnya). Adapun pesawat narrowbody seperti Airbus A320 atau Boeing 737 hanya dua roda pendaratan di kiri dan kanan belakang.

Meski begitu, di beberapa kondisi, pesawat narrowbody dilengkapi dengan jumlah roda pendaratan dua kali lipat ada 4-4 atau masing-masing empat roda pendaratan di kiri dan kanan belakang (main landin gear), salah satunya A320 milik Air India.

Dilansir Simple Flying, hal itu bukan berarti sistem landing gear A320 Air India masih menggunakan teknologi lama. Tetapi karena infrastruktur beberapa bandara di India, dalam hal ini runway (landasan pacu), klasifikasinya lebih rendah dari standar.

Disebutkan, perkerasan di landasan pacu di beberapa Bandara India membuat proses pendaratan pesawat narrowbody (A320) menjadi berbahaya. Karena, bila hantaman terlalu keras, maka aspal runway bukan hanya mengelupas tetapi juga berlubang karena bobot pesawat lebih besar daripada beban yang mampu ditahan.

Baca juga: Mengenal WheelTug, Roda Pendaratan yang Bikin Maskapai Untung dan Pilot Senang

Beruntung, itu bisa disiasati dengan cara menambah jumlah pendaratan utama (main landing gear) dari semula 2-2 menjadi 4-4. Ini berfungsi agar besaran tumbukan roda ke runway tidak terlalu besar dan terdistribusi dengan baik ke masing-masing roda.

Namun itu dulu. Saat ini, ekstra roda pendaratan pesawat pada armada Airbus A320 Air India sudah tidak ada lagi sejak dipensiunkan pada Juni tahun 2019 silam. Bandara-bandara yang sebelumnya masih di bawah standar juga sudah dibenahi sehingga A320 dan A320 neo Air India yang ada saat ini tetap menggunakan dua roda pendaratan di kanan dan kiri.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru