Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanKenapa Ada Pintu Depan di Kabin Masinis KRL Jepang? Ini Jawabannya

Kenapa Ada Pintu Depan di Kabin Masinis KRL Jepang? Ini Jawabannya

Kecelakaan kereta teknis di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) membuat tak sedikit warganet yang membanding-bandingkan dengan kereta buatan Jepang. Jepang memang dikenal sebagai negara dengan industri perkeretaapiannya yang sangat maju, baik penggunaan dalam negeri maupun ekspor. Berbicara kereta, dalam hal ini kereta listrik (KRL) Jepang, terdapat satu ciri yang umum ditemukan yaitu adanya pintu depan di kabin masinis. Pertanyaannya, kenapa dan apa tujuannya?

Baca juga: KRD Bumi Geulis – Kenangan Rute Bogor-Sukabumi yang Kini Jadi Rail Clinic

Dikutip dari Early History of Japan’s Railway, industri kereta di Jepang mulai mengalami kemajuan luar biasa pasca Restorasi Meiji.

Ketika itu, sekitar tahun Meiji ke-3 atau tahun 1870, Edmond – Morel datang dari Britania Raya sebagai pimpinan arsitektur dan pembangunan skala besar dimulai.

Di sisi Jepang pada tahun 1871, Masaru Inoue (Bapak Perkeretaapian Jepang) mengambil alih pimpinan penggalian (mining head) dan jalur kereta api serta terlibat dalam pembangunan. Setelah pembukaan jalur kereta Stasiun Shimbasi, Edo-Yokohama pada tahun 1878, reputasi kereta api menjadi sangat baik dan menguntungkan.

Setelah perang berakhir, kunci perkeretaapian Jepang dipegang oleh JNR. Japanese National Railways (JNR) beroperasi pasca perang berakhir. Dibentuk sebagai perusahaan swasta pada tahun 1949, JNR mengambil alih sistem kereta api yang sebelumnya dikelola oleh pemerintah.

JNR menjadi salah satu perusahaan yang memperbaiki ekonomi Jepang pasca perang dan berkembang pesat dalam periode pertumbuhan ekonomi negara itu. Perusahaan ini yang mengadakan riset dalam teknologi kereta api tingkat tinggi pertama di dunia, misalnya dengan penciptaan Shinkansen atau Kereta Peluru berkecepatan tinggi di tahun 1964. Selain itu, tentu juga kereta lokal di jalur konvensional (KRL) juga tak luput dari perkembangan.

Tak jauh berbeda dengan Shinkansen, pada dekade 60-an Jepang juga memproduksi KRL komuter lokal. KRL keluaran tahun ini sampai sekitar tahun 90-an sering disebut sebagai Toei. Pada KRL jenis ini dan jenis beberapa jenis lainnya, memiliki salah satu ciri yang bisa dibilang menjadi pertanyaan, yaitu memiliki pintu depan di kabin masinis? Apa tujuannya?

Menurut Kanji Users Service Operation, Earl Kinmonth, seperti dilansir Quora, sebetulnya tidak semua jenis KRL komuter lokal di Jepang atau jenis kereta di Jepang memiliki pintu depan di kabin masinis.

Kita tahu, di Jepang ada kereta EMU, kereta diesel, Shinkansen, lokomotif, monorel, Automatic Guide Transit (AGT), trem, lokomotif uap, railbus, rel linear, dan Maglev. Dari semua itu, tidak semua memiliki pintu depan di kabin masinis. Hanya kereta EMU, kereta monorel, dan KRL saja yang memilikinya.

Turunan dari tiga jenis kereta itu, juga tak seluruhnya memiliki pintu depan di kabin masinis. Hanya tipe atau seri tertentu saja.

Pada KRL, hampir semua tipe memiliki pintu depan di kabin masinis. Menurut Kinmonth, fungsinya hampir sama dengan adanya pintu di ujung kereta, yaitu untuk menghubungkan kereta.

Baca juga: Lama Tak Beroperasi, KRL TM 5000 Jadi Bahan Sorotan Penggemar Kereta Api

Meski berada di ujung depan atau ujung belakang, kabin masinis tetap memiliki pintu depan lantaran adanya 2 set kereta yang dijadikan satu. Itu kenapa kabin masinisnya didesain memiliki pintu depan, semata untuk tetap memungkinkan antar kereta terhubung saat 2 set kereta dijadikan satu rangkaian.

Dalam kondisi darurat, pintu depan di kabin masinis juga menjadi akses pintu darurat baik bagi masinis maupun penumpang, terutama saat berada di dalam terowongan, dimana dinding terowongan nyaris menempel dengan KRL. Saat ini terjadi, pintu depan di kabin masinis otomatis menjadi juru selamat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru