Pesawat Boeing 787 Dreamliner Virgin Atlantic dilaporkan mendarat darurat gegara terkena ‘serangan’ laser. Sekalipun tak sampai mengalami cedera serius karena ‘serangan’ tersebut, pilot tetap tak memberanikan diri untuk melanjutkan penerbangan walaupun telah mengudara selama satu jam 15 menit.
Baca juga: Lagi, Dunia Aviasi Meradang Gegara Teror Sinar Laser!
Laporan The Aviation Herald, sebagaimana dikutip Simple Flying, dalam penerbangan VS453 dari London Heathrow ke Tel Aviv, Israel, pesawat lepas landas dengan mulus tanpa gangguan apapun pada pukul 21.30 waktu setempat.
Selama di udara, penerbangan juga relatif aman dan tanpa gangguan. Setelah satu jam 15 menit mengudara, tepatnya saat berada di langit Kota Paris, Perancis, tiba-tiba kokpit mendapat serangan laser berwarna hijau.
Setelah koordinasi dengan ATC setempat dan mengaku adrenalinnya meningkat atau bisa dibilang deg-degan, suatu keadaan yang tak cukup bagus secara psikologis untuk menerbangkan pesawat, pilot akhirnya diizinkan untuk kembali ke London dan mendarat dengan selamat di Bandara Heathrow pada pukul 22.45.
“Pada 15 Maret 2021, penerbangan VS453, yang beroperasi dari London Heathrow ke Bandara Tel Aviv Ben Gurion, kembali ke Heathrow setelah lepas landas karena insiden sinar laser pada saat keberangkatan. Keselamatan dan keamanan orang-orang kami dan pelanggan kami adalah yang terpenting, dan ini adalah langkah pencegahan yang diambil oleh kru yang bertugas,” kata juru bicara Virgin Atlantic.
“Kami ingin berterima kasih kepada pelanggan kami atas kesabaran mereka dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Semua pelanggan ditawari akomodasi semalam, dan kami bekerja keras untuk memastikan mereka dapat melanjutkan perjalanan mereka secepat mungkin. Seperti prosedur standar untuk insiden laser, kami dengan cepat memberi tahu polisi dan tetap berhubungan dekat dengan mereka dan Otoritas Penerbangan Sipil (CAA),” tambahnya.
Serangan laser di Inggris terhadap pesawat yang tengah mengudara sebetulnya sudah sangat menurun sejak tahun 2018 lalu.
Kendati demikian, itu tidak bisa dijadikan dasar untuk melegalkan tindakan oknum tak bertanggung jawab dalam menggunakan laser bukan pada tempatnya. Sebab, itu sangat membahayakan penerbangan bila sampai terkena mata.
Evening Standard melaporkan bahwa seorang pilot pria yang menerbangkan pesawat sipil di langit Oxfordshire pernah mengalami luka bakar di matanya setelah terkena serangan laser.
Asosiasi Pilot Maskapai Komersial Inggris (BALPA) mengatakan bahwa 42 persen anggotanya pernah mengalami serangan laser dalam 12 bulan terakhir sekalipun tidak berujung pada kecelakaan fatal.
Baca juga: Ilmuwan AS Temukan Teknologi Penangkal Teror Sinar Laser pada Kaca Kokpit
Di Indonesia sendiri, maraknya penjual laser mainan berwarna hijau beberapa tahun lalu membuat sebagian kalangan ketar-ketir karena bisa mengganggu aktifitas mereka, seperti para pilot. Dalam sebagian kasus yang terjadi dewasa ini, para pilot ini mengeluhkan ‘tembakan’ sinar laser yang mengganggu visual saat mereka terbang rendah, terutama jika hendak landing, seperti yang pernah terjadi di Makassar.
General Manager Makassar Air Trafic Service Center (MATC) Perum Lembaga Navigasi Penerbangan Indonesia, Novy Pantaryanto, mengungkapkan ada kurang lebih sekitar 50 serangan laser yang terjadi sejak tahun 2017, 15 kasus diantaranya terjadi secara dalam waktu tak begitu jauh.