Bangkit dari keterpurukan karena pandemi, para operator kapal pesiar mulai kembali melakukan pelayaran dan mengangkut penumpang. Meski begitu pelayaran di masa pandemi Covid-19 membuat protokol kesehatan terus dijalankan untuk mencegah penularan seperti memberkan hasl PRC swab baik penumpang maupun awaknya sebelum keberangkatan.
Baca juga: Kapal Pesiar Asuka II Terbakar Saat Bersandar di Pelabuhan Yokohama
Namun, pada awal Mei, sebuah kapal pesiar Jepang harus kembali berlabuh di Pelabuhan Yokohama karena seorang penumpangnya dinyatakan positif virus corona varian baru. KabarPenumpang.com melansir dari laman thejakartapost.com (1/5/2021), pria yang terinfeksi virus corona tersebut berusia 60-an dari Tokyo yang pergi bersama seorang anggota keluarganya.
Anggota keluarga pria tersebut ketika di tes hasilnya negatif, namun karena hal ini, semua penumpang turun dari Kapal Pesiar Asuka II menuju ke Tokyo. Menurut operator kapal pesiar NYK Cruises dan pejabat kota setempat, sekitar 720 penumpang dan awak dinyatakan negatif satu minggu sebelum keberangkatan kapal pada pelayaran domestik tujuh hari, tetapi hasil tes tambahan yang dilakukan sebelum naik pada hari Kamis mengkonfirmasi Jumat sore bahwa pria itu positif.
Pihak operator mengatakan, penumpang yang terinfeksi merasa tidak nyaman di tenggorokannya setelah naik. Dia diisolasi di kabinnya bersama dengan anggota keluarganya yang pernah berhubungan dekat dengannya. Asuka II, meninggalkan Yokohama pada Kamis, awalnya dijadwalkan berhenti di Prefektur Aomori dan Hokkaido sebelum kembali ke Yokohama Rabu depan.
Fukashi Sakamoto, presiden NYK Line, meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan tersebut.
“Kami dapat segera menanggapi karena kami telah belajar dari Diamond Princess,” ujarnya.
Sakamoto mengatakan, mereka mengacu pada kapal pesiar yang terkena wabah infeksi virus korona. Di mana pada Februari 2020, kapal pesiar Diamond Princess dikarantina di pelabuhan yang sama setelah infeksi ditemukan di antara sekitar 3.700 penumpang dan awak dari 56 negara dan wilayah di dalamnya.
Baca juga: Singapura Jadi Negara Pertama Tawarkan Kapal Pesiar Berlayar Tanpa Tujuan
Kapal pesiar berbendera Inggris yang dioperasikan AS menarik perhatian ketika upaya pemerintah Jepang untuk menahan kontroversi virus corona. Sekitar 712 orang dari kapal itu akhirnya ditemukan terinfeksi dan 13 meninggal.