Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanKeluar Masuk Bandara Changi Kini Bisa Tanpa Paspor, Termasuk untuk Warga Asing...

Keluar Masuk Bandara Changi Kini Bisa Tanpa Paspor, Termasuk untuk Warga Asing dengan Syarat Khusus

Mulai hari Senin kemarin (5/8/2024), beberapa penumpang yang tiba di Bandara Changi Singapura tidak perlu menunjukkan paspor mereka untuk melewati imigrasi. Sebagai bagian dari uji coba, warga Singapura yang tiba di Terminal 3 dan menggunakan jalur yang ditetapkan untuk program “pemeriksaan tanpa token” dapat memasuki negara itu menggunakan pemrosesan biometrik mata dan wajah.

Baca juga: Bandara Changi Resmikan Layanan Automated Immigration Gate

“Penduduk” sebagaimana didefinisikan oleh program tersebut mencakup warga negara, penduduk tetap, dan pemegang izin tinggal jangka panjang.

Program ini akan diluncurkan ke semua terminal di Bandara Changi pada bulan September, serta Bandara Seletar Singapura dan Marina Bay Cruise Centre pada bulan Desember 2024, menurut otoritas Singapura.

Di bawah program imigrasi tanpa paspor yang baru, penduduk Singapura tidak perlu menunjukkan paspor mereka untuk datang dan berangkat di pos pemeriksaan udara dan laut.

Menurut Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura, warga asing juga memenuhi syarat untuk program ini, tetapi hanya ketika meninggalkan Singapura. Pelancong asing juga harus mendaftarkan biometrik iris, wajah, dan sidik jari mereka di konter imigrasi manual,

Namun, anak-anak di bawah usia enam tahun tidak dapat menggunakan izin biometrik, atau jalur otomatis sama sekali.

Izin imigrasi tanpa paspor merupakan bagian dari “Konsep Izin Baru” Singapura yang lebih luas yang diumumkan pada bulan Mei, yang bertujuan untuk memodernisasi dan mengotomatiskan layanan imigrasi di negara tersebut.

Konsep tersebut, yang disebut oleh pihak berwenang sebagai “pergeseran paradigma dalam izin perbatasan,” secara efektif mengakhiri era pemeriksaan paspor oleh tenaga manusia, sebuah proses yang telah ditinggalkan secara bertahap oleh negara-kota tersebut.

Pada awal tahun 2026, pejabat imigrasi Singapura memperkirakan 95% pelancong akan dapat melewati imigrasi melalui jalur otomatis. 5% sisanya adalah mereka yang tidak memenuhi syarat, seperti anak kecil.

Meskipun pemrosesan biometrik ditentang oleh sebagian orang, pemrosesan ini merupakan bagian dari upaya Singapura untuk memperkuat keamanan perbatasannya sekaligus meningkatkan pengalaman para pelancong. Pemrosesan biometrik diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu imigrasi hingga 40%.

Token — seperti kode QR — diperlukan di perbatasan darat, kata pihak berwenang, karena mereka tidak memiliki pemberitahuan sebelumnya tentang siapa yang berencana untuk masuk atau meninggalkan Singapura.

Bukan Hanya Singapura, Bandara di 10 Negara Ini Juga Tidak Lagi Gunakan Boarding Pass

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru