Lagi-lagi nama Boeing yang menjadi topik hangat perbincangan manakala perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat tersebut sudah mengakui adanya kesalahan pada sensor manuver yang menyebabkan dua pesawat 737 MAX 8 yang masing-masing dioperasikan oleh Lion Air dan Ethiopian Airlines jatuh dan menewaskan keseluruhan penumpang dan awak penerbangnya. Ya, kecelakaan yang hanya berselang lima bulan ini lalu menyulut semua regulator dan pihak maskapai untuk mengandangkan sementara semua armada 737 MAX 8 hingga sertifikasi dari pihak Federal Aviation Administration (FAA) terkait upgrade sensor tersebut rampung – dikerjakan oleh pihak Boeing tentu saja.
Baca Juga: Duh! Tidak Ada Pesanan yang Masuk ke Boeing Sepanjang April 2019
Setelah pada pemberitaan sebelumnya disebutkan bahwa karyawan Boeing saja yang merakit 737 MAX enggan untuk menunggangi pesawat tersebut karena terlalu jelek dari segi kualitas, ternyata pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh seorang perwakilan dari FAA yang menyebutkan bahwa sistem yang ada di 737 MAX 8 benar-benar rusak.
Bahkan, headline sebuah media asing menyebutkan bahwa pihak Boeing terkesan mengesampingkan soal keselamatan hanya demi mendapatkan sertifikasi untuk pesawat yang dijualnya. Apabila benar yang dijabarkan pada laman chicagotribune.com (6/5/2019), maka pihak Boeing harus kembali mempertimbangkan setiap langkahnya.
Maksudnya, memang salah satu raksasa di sektor aviasi global ini membutuhkan aliran dana guna mempertahankan dapur perusahaan tetap berasap, namun bukan berarti kualitas dari pesawatnya harus dikorbankan – dimana ini akan berimplikasi pada keterpurukan perusahaan, sama seperti apa yang dialaminya kini.
Terpuruknya juga tidak tanggung-tanggung, mulai dari pembatalan pesanan, “teror” dari berbagai pihak, hingga absennya pesanan masuk dalam rentang waktu satu bulan (April) menjadi gambaran nyata bahwa ketidak-seriusan Boeing dalam menjaga mutu produksiannya akan siap untuk menjebloskan Boeing ke “lubang yang lebih dalam”.
Baca Juga: Wow! Mesin Boeing 777X Lebih Besar dari Body 737
Dua pengakuan dari pihak yang dirasa cukup bisa dipercaya, ditambah dengan bukti kecelakaan yang terjadi, rasanya sudah cukup menjadi bukti ajeg bahwa kini Boeing tidak boleh bermain-main lagi dengan “sertifikasi bodong” yang padahal di dalam pesawat rakitannya masih banyak kekurangan – mulai dari yang minor hingga major.
Ada apa dengan Boeing?