Belum usai insiden kebakaran disusul dua ledakan besar di Beirut, Lebanon, Timur Tengah kembali diterjang masalah. Kali ini menimpa Arab Saudi. Belum lama ini, kebakaran dilaporkan melanda area dekat stasiun kereta cepat Haramain Express, di al-Sulaymaniyah Jeddah.
Baca juga: Mengular 25 September 2018, Inilah Rincian Tarif Kereta Cepat Haramain Express!
Juru bicara otoritas terkait Arab Saudi menyebut, api bersumber dari dari salah satu kantor semi permanen (kabin portabel) seluas 1.200 meter persegi. Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Namun, hampir dipastikan bahwa insiden tersebut bukan merupakan serangan teroris, mengingat Arab Saudi belakangan tengah bersitegang dengan sayap organisasi militan Iran.
Disebutkan, api dapat dikendalikan oleh petugas tak lama setelah kejadian. Karena kondisi kabin portabel sedang dalam posisi kosong, insiden itu tak sampai menimbulkan korban jiwa, demikian laporan Al Arabiya.
Insiden kebakaran bukanlah yang pertama kalinya. Pada Oktober 2019 lalu, kebakaran juga pernah terjadi di stasiun kereta cepat (high-speed rail) Haramain di Jeddah, Arab Saudi. Kepulan asap hitam terlihat di atas atap stasiun setelah api berkobar di lokasi tersebut pada pukul 12.35 siang waktu setempat.Menurut pihak berwenang, api berhasil dipadamkan sekitar 12 jam kemudian.
#يحدث_الان
الدفاع المدني بـ #جدة يباشر حريقًا اندلع
في بركسات تابعة لمحطة #قطار_الحرمين
بالسليمانية
.. لازالت الفرق تعمل على إطفاء الحريق
دون تسجيل إصابات حتى الآن pic.twitter.com/52sMWqSQYZ— إمارة منطقة مكة المكرمة (@makkahregion) August 6, 2020
Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, Kereta Cepat Haramain Express menghubungkan Kota Suci umat Islam Madinah dan Makkah melalui Kota Ekonomi Raja Abdullah (KAEC), Rabigh, Jeddah dan Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Jalur kereta ini direncanakan sebagai sarana transportasi kereta listrik yang aman dan nyaman, dengan kecepatan maksimum mencapai 320 km per jam.
Waktu perjalanan langsung antara Mekah dan Madinah akan memakan waktu dua jam, dan perjalanan antara Mekah dan Madinah berhenti di Jeddah dan KAEC akan memakan waktu tambahan 20 menit.
Tahap pertama konstruksi dari proyek yang diresmikan langsung oleh Raja Salman bin Abdulaziz pada 2018 lalu itu dimulai sejak bulan Maret 2009. Menurut Arab News, Kereta Cepat Haramain adalah bagian megaproyek dengan nilai SR 60 miliar (Rp 227 triliun), yang menjadikannya proyek kereta terbesar di Timur Tengah. Ditaksir kereta akan mengangkut 60 juta penumpang setiap tahun.
Proyek Kereta Cepat Haramain sejalan dengan tujuan Visi 2030, karena akan membantu meningkatkan jumlah pengunjung ke tempat-tempat suci Kerajaan Saudi.
Baca juga: Kereta Cepat Haramain Siap Layani Tamu Allah Akhir Tahun Ini
Guna melancarkan proyek kereta cepat tersebut, otoritas setempat membangun 138 jembatan layang yang difungsikan sebagai jalur kereta, hingga 12 perlintasan mandiri untuk lalu lintas unta di berbagai kawasan gurun. Kereta ini juga menjadi andalan pemerintah untuk melayani para jamaah umroh dan haji.
Stasiun utama yang melayani jamaah umroh dan haji ini rencananya memiliki lounge terpisah untuk kedatangan dan keberangkatan. Juga terdapat beberapa fasilitas penunjang lainnya, seperti masjid yang mampu menampung 600 orang sekaligus, sebuah helipad, 10 peron lajur untuk kereta, ruang untuk penumpang VIP, parkiran yang mampu menampung 500 mobil.