Spesial memperingati Hari Kartini, redaksi KabarPenumpang.com coba mencari sosok Kartini-Kartini masa kini di dunia penerbangan. Saat ini, begitu banyak perempuan-perempuan tangguh menggeluti bidang yang identik dengan kaum Adam ini, mulai dari operasional maupun non operasional, baik di level staf maupun pucuk pimpinan departemen, divisi, maupun perusahaan.
Baca juga: Garuda Indonesia Rekrut 2 Pilot Perempuan Pertama asal Papua
Sejak tahun 1910, perempuan-perempuan di seluruh dunia sudah mulai masuk ke berbagai profesi di industri penerbangan, dimana Raymonde de Laroche asal Perancis resmi menjadi pilot wanita berlisensi pertama di dunia.
Kendati demikian, setelah 100 tahun lebih, sekalipun sudah banyak woman in aviation di dunia, nyatanya, tak ada satupun perempuan di dunia yang mampu merangsek mencapai posisi chief (kepala) pilot uji pesawat sayap tetap, sampai akhirnya Capt. Esther Gayatri Saleh berhasil meraihnya pada 2015 silam, menjadikannya sebagai satu-satunya perempuan di dunia yang menjabat posisi itu.
Atas capaiannya itu, tak heran bila perempuan 58 tahun itu sudah masyhur dikenal insan penerbangan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia.
Dilansir laman Humas Pemkot Bandung, sepak terjang Capt. Esther di dunia penerbangan dimulai sejak tahun 1984 ketika perempuan kelahiran Palembang ini diterima oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia). Dia sudah menguji pesawat dari mulai NC212-200, CN235, pesawat master piece PTDI N250, CN295, hingga yang terakhir N219.
“Sejak lulus dari Amerika (Sawyer School of Aviation) saya meniti karir dari bawah. Mengerti, mempelajari, mengalami proses pengembangan pesawat yang diuji. Saya menguji hampir semua pesawat bersayap buatan PTDI,” terang Esther, beberapa tahun lalu.
Kendati pilot uji kerap bertaruh nyawa, mengingat tak sedikit insiden pilot uji di seluruh dunia yang harus meregang nyawa bersamaan dengan gagalnya uji coba pesawat, tak membuat perempuan lulusan International Test Pilot School, Kanada, ini gentar.
Loyalitasnya sebagai pilot uji inilah yang pada akhirnya mengantarkan Capt. Esther mencapai posisi puncak, sebagai Chief Test Pilot & Flight Instructor PTDI pada April 2015 lalu, mengukuhkan gelar sebagai satu-satunya perempuan pilot uji di industri pesawat udara di dunia yang menjadi chief (kepala) pilot uji pesawat sayap tetap.
Baca juga: Rute Abu Dhabi-Kairo, Seluruh Awak Etihad EY653 adalah Perempuan dengan Kapten Pilot Warga Indonesia
Menurutnya, menjalani profesi yang notabene identik dengan laki-laki tersebut sangat membanggakan, selain dituntut memiliki kemampuan berbagai macam pesawat terbang, menjadi pilot uji pun membuatnya terlibat langsung dalam pengembangan riset pesawat. Dari mulai proses awal first flight, improvisasi hingga sesuai dengan spesifikasi operasional.
Capt. Esther memang masih berkarir sebagai kepala pilot uji satu-satunya di dunia. Tetapi, di masa depan, akankah ada Kartini-Kartini muda Indonesia akan meneruskan tongkat estafet peninggalannya tersebut? Menarik ditunggu.