Pernah membayangkan bagaimana bila sebuah terusan macet dan perjalanan semua kapal yang melintasinya harus menunggu atau putar arah? Ini terjadi di Terusan Suez, yang mana sebuah kapal kontainer raksasa terjebak dan menghentikan lalu lintas di salah satu jalur air tersibuk dan terpenting di dunia.
Baca juga: 151 Tahun Sudah Terusan Suez Menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah
KabarPenumpang.com menghimpun dari cnn.com (24/3/2021), kapal kontainer ini bisa terjebak setelah angin dengan kecepatan 40 knot dan badai pasir menyebabkan jarak pandang rendah sehingga membuat navigasi yang buruk. Kapal berbobot 224 ribu ton dan memiliki panjang 59 meter tersebut berlayar dibawah bendera Panama yang tengah dalam perjalanan ke Pelabuhan Rotterdam di Belanda.
Saat itu kapal Ever Given tengah memasuki perdangan Timur-Barat yang penting pada Selasa pagi (23/3/2021) dan mengalami masalah ketika jaraknya sekitar 9,6 km laut di ujung selatan muara. Karena insiden ini, Tanker Trackers yang memantau kapal melalui data satelit dan maritim mengatakan insiden telah menyebabkan kapal lain di dekatnya mundur.
“Kapal tanker yang membawa minyak Saudi, Rusia, Oman dan AS menunggu di kedua ujungnya,” katanya.
Ever Given sedang transit ke utara dari Laut Merah ke Mediterania ketika mengalami masalah sekitar pukul 07.40 pagi setelah kapal mengalami pemadaman. Sedangkan ada 15 kapal lain dalam jalur tersebut tertahan dan menurunkan jangkar selama proses pembersihan tersebut. Di jalur selatan pun di blokir sampai kapal kontainer dipindahkan.
Maersk, perusahaan pengiriman peti kemas terbesar di dunia mengatakan tujuh dari kapal peti kemasnya telah terkena dampak penyumbatan, dengan empat kapalnya terjebak di sistem kanal sementara sisanya menunggu untuk memasuki jalur tersebut, kata perusahaan Denmark dalam sebuah pernyataan Rabu.
Seorang senior kanal di Otoritas Terusan Suez mengatakan, untuk memindahkan kapal ini secara teknis sangat rumit dan bisa menghabiskan waktu berhari-hari. Dia mengatakan, bila peralatan untuk mengapung kapal tersedia, tetapi semuanya tergantung pada bagaimana penggunaannya.
“Jika metodenya tidak benar mungkin butuh waktu seminggu, dan jika dilakukan dengan baik bisa memakan waktu dua hari. Tapi jika itu benar [sejak awal], maka krisis bisa berakhir kemarin,” kata pejabat itu.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa, karena kerusakan tersebut, Ever Given tidak mungkin bisa berlayar sekarang dan mungkin perlu ditarik ke tempat parkir terdekat, Distrik Danau Great Bitter, sekitar 30 kilometer ke utara. Setelah itu kemungkinan besar akan ditarik dengan muatannya ke pelabuhan terdekat baik pelabuhan Sokhna 20 kilometer selatan kota Suez, atau Port Said, 100 kilometer ke utara.
Nantinya kargo akan diturunkan dan kapal akan menjalani perbaikan kecil. Jika kerusakannya ternyata lebih parah, kapal tersebut akan ditarik ke galangan kapal laut. Pejabat itu mengatakan bahwa “saat ini, jumlah kapal yang menunggu bisa mencapai 100 dan akan meningkat seiring waktu.”
“Terganggunya navigasi kapal diperkirakan akan menyebabkan kemacetan kapal yang membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk memulihkan ketertiban lalu lintas secara normal,” tambahnya.
Dampak pada aliran minyak dan gas akan tergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan kapal peti kemas, sumber industri mengatakan kepada Reuters.
Baca juga: Kenapa Kapal Pesiar Bisa Tahan Terjangan Badai? Ternyata Jawabannya Sangat Sederhana!
“Jika diperpanjang, katakanlah, berminggu-minggu tentu saja akan mengganggu semua pengiriman secara besar-besaran. Tapi saya pikir harus tersedia sumber daya yang cukup dan cukup banyak untuk menangani situasi dengan cepat, dalam beberapa hari daripada berminggu-minggu,” kata Ashok Sharma, direktur pelaksana pialang kapal BRS Baxi yang berbasis di Singapura.