Airbus Flight Academy Europe (AFAE) atau sekolah pilot Airbus telah meresmikan kampus baru yang terletak di Angoulême, Barat Daya Perancis. Tak hanya itu, dalam seremonial tersebut, Airbus juga mengumumkan bahwa maskapai yang berbasis di Barcelona, Spanyol, Volotea, akan merekrut lulusan sekolah pilot Airbus untuk pertama kalinya mulai tahun ini.
Baca juga: Prediksi Airbus di 2040: Industri Penerbangan Butuh 39.000 Pesawat Baru dengan 550.000 Pilot
Keputusan Volotea merekrut pilot lulusan sekolah penerbangan Airbus sangat mendukung Program Pelatihan Ab-Initio Airbus, yang dibuka untuk pertama kali pada tahun 2019.
Program tersebut fokus membekali taruna pilot sekolah penerbangan Airbus dengan keterampilan serta pola pikir yang dibutuhkan untuk menjadi pilot-pilot siap pakai. Bila tak ada aral melintang, pilot komersial sekolah penerbangan Airbus mulai bergabung dengan Volotea pada April-Mei tahun ini.
“Ini adalah hari yang sangat penting bagi Volotea, karena kami menerima taruna langsung dari Airbus Flight Academy Eropa untuk pertama kalinya. Kami semua sangat senang dengannya karena kami tahu kualitas program memiliki standar yang sangat tinggi, beradaptasi dengan sempurna dengan filosofi pelatihan Volotea,” kata Carlos Muñoz, CEO Volotea.
“Perusahaan kami terus berkembang dari tahun ke tahun armada Airbus kami, dan kami akan membutuhkan lebih banyak pilot. Kami tentu berharap ini adalah awal dari kemitraan jangka panjang yang sangat sukses dengan Airbus Flight Academy yang bermanfaat bagi banyak pilot muda,” tambahnya, seperti dikutip dalam keterangan resmi Airbus kepada KabarPenumpang.com.
Peresmian kampus baru sekolah pilot Airbus, yang notabene adalah sekolah penerbangan pertama yang memberikan Program Pelatihan Kadet Pilot Airbus di Eropa, meningkatkan kapasitas taruna menjadi 200 pilot dalam satu waktu.
Selain itu, kampus baru yang terletak di atas lahan seluas 4,7 hektar, termasuk gedung baru seluas 3,2 hektar, akan membuat taruna pilot lebih leluasa mengakses 14 ruang kelas dan briefing room, aula simulator, auditorium, dan restoran.
Airbus memang sedang mempersiapkan pilot-pilot andal yang kelak akan terserap di maskapai global lewat sekolah penerbangannya.
Manufaktur pesawat Eropa itu menilai, dalam 20 tahun ke depan, Airbus memperkirakan permintaan transportasi udara akan secara progresif bergeser dari pertumbuhan armada ke percepatan pensiun pesawat tua yang kurang hemat bahan bakar, yang mengakibatkan kebutuhan sekitar 39.000 unit pesawat baru, baik pesawat penumpang dan pesawat kargo, 15.250 di antaranya untuk penggantian.
Akibatnya, pada tahun 2040 sebagian besar pesawat komersial yang beroperasi akan menjadi generasi terbaru, naik dari sekitar 13 persen dari saat ini, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi CO2 dari armada pesawat komersial dunia.
Tumbuhnya permintaan sampai 39.000 pesawat tentu berimbas pada lapangan kerja. Airbus menyebut, indsutri dirgantara global akan membutuhkan 550.000 pilot baru dan lebih dari 710.000 teknisi. Manfaat ekonomi penerbangan dapat berkontribusi sekitar empat persen terhadap PDB global tahunan dan menopang sekitar 90 juta pekerjaan di seluruh dunia.
Sekilas tentang AFAE, anak perusahaan Airbus Group, itu didirikan pada tahun 2006 silam. Awalnya, sekolah pilot Airbus ditujukan untuk mendukung French Air Force and French Navy pilot schools for elementary, basic and advanced pilot training.
Baca juga: Bisakah Pilot Pesawat Boeing Terbangkan Pesawat Airbus?
Sampai saat ini, AFAE telah mempunyai tujuh kampus yang tersebar di kota-kota besar di Perancis dan akan terus membuka kampus-kampus baru seiring meningkatnya kebutuhan pilot di masa mendatang.
Selain Airbus, Boeing juga mempunya sekolah pilot sendiri, meskipun lebih tepatnya disebut sebagai pilot training. Sebab, pilot-pilot dipersiapkan untuk bisa menerbangkan pesawat-pesawat Boeing saja, bukan melatih pilot mendapatkan lisensi dan menerbangkan pesawat tertentu di luar Boeing.