Selama bertahun-tahun, sistem kereta kereta cepat Shinkansen hanya dapat membawa penumpang sejauh Fukuoka dari Tokyo, di Pulau Kyushu di barat daya Jepang. Jalur akhirnya kemudian diperpanjang ke selatan, yakni ke Kagoshima. Namun, orang yang bepergian ke atau dari Kyushu barat, termasuk Nagasaki, masih belum memiliki layanan kereta cepat di wilayah tersebut.
Dikutip dari Soranews24.com, hal tersebut disebut segera berubah, pasalnya operator kereta api JR Kyushu telah meluncurkan desain visual kereta Shinkansen barunya yang akan berjalan di Rute Kyushu Barat yang diluncurkan tahun depan.
Memanfaatkan warna gambar merah cerah KR Kyushu di bagian luarnya, kereta yang disebut Kamome, diterjemahkan sebagai “Burung Camar”, dengan lambang bergaya burung yang sedang terbang dan logo kaligrafi kuas yang membawa perasaan kebebasan yang serupa saat bergerak.
Keenam gerbong penumpang yang membentuk kereta memiliki ruang untuk 396 penumpang, dengan total 163 kursi yang dipesan di Gerbong 1, 2, dan 3. Kursi di Gerbong 1 memiliki desain krisan keberuntungan di joknya…yang ada di Gerbong 2 pola shishi (singa) yang terinspirasi oleh penggambaran surai makhluk mitos palsu dalam lukisan klasik Jepan…dan di Gerbong 3, motif karakusa (peony flower arabesque).
Sisa 233 kursi non-reserved dapat ditemukan di Gerbong 4 sampai 6, dengan total lima kursi per baris.
Shinkansen baru bukanlah kereta pertama di Jepang yang disebut Kamome. Nama tersebut telah digunakan beberapa kereta api di Kyushu barat, terutama kereta ekspres terbatas yang beroperasi antara Nagasaki dan Kyoto mulai tahun 1961.
Itu masih nama yang cocok untuk kereta baru, karena sekali Nagasaki terhubung ke Fukuoka oleh Shinkansen, itu akan menjadi koneksi yang mudah ke jalur Sanyo Shinkansen yang melintasi wilayah barat dan tengah pulau utama Jepang Honshu