Jika Jakarta punya KA Bandara yang menghubungkan Ibukota dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang ada di Cengkareng, maka lain halnya dengan yang ada di Phnom Penh, Kamboja. Perkenalkan, Royal Railways, layanan shuttle yang menghubungkan pusat kota Phnom Penh dengan Phnom Penh International Airport. Sayang, ketika beberapa negara luar mempercayakan produksian kereta dari PT INKA, tapi Kamboja lebih memilih untuk menggunakan barang impor dari Meksiko.
Sebagaimana yang dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Royal Railways sendiri hanya memiliki dua gerbong yang saling membelakangi satu sama lain. Selain itu, jalur dari Royal Railways juga bisa dibilang unik, karena di beberapa titik, jalur dari rangkaian kereta ini berada di median jalan tanpa adanya pagar pembatas yang menghalangi – layaknya jalur trem di kebanyakan kota. Jadi mungkin bisa dibilang, Royal Railways adalah trem modern yang didesain sedemikian rupa untuk mengantarkan penumpangnya menuju dan dari bandara.
https://www.youtube.com/watch?v=ofnEpOxGFq4
Menurut Menteri Transportasi Kamboja, Sun Chantol adapun kapasitas dari Royal Railways ini sendiri mencapai 100 penumpang dalam sekali perjalanan – tentu saja tidak semuanya kebagian bangku untuk duduk. Menurut Menteri Sun, dibutuhkan waktu sekira 120 menit untuk bisa melakukan perjalanan pulang pergi.
Dikutip dari laman khmertimeskh.com, usut punya usut jaringan trem yang menghubungkan Stasiun Utama Phnom Penh dengan bandara ini akan digratiskan hingga bulan November 2019 mendatang. Setelah itu, penumpang akan dikenakan biaya sebesar US$2,5 atau yang setara Rp36.000 untuk sekali perjalanan.
Jujur, bentuk dari moda ini terbilang sangatlah unik dan tampak seperti bus rel Batara Kresna yang ada di Solo, Jawa Tengah. Sebagai informasi tambahan, moda transportasi bergerbong tiga ini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia.
Bus rel ini sendiri mulai beroperasi pada tanggal 5 Agustus 2012 dengan rute Sukoharjo-Solo Purwosari-Yogyakarta Tugu. Karena ada jembatan kereta api yang sedang diperkuat antara Stasiun Pasarnguter-Stasiun Wonogiri, untuk sementara bus rel ini hanya sampai Stasiun Sukoharjo.
Baca Juga: KA Batara Kresna, Melaju di Rel Bekas Trem
Dikarenakan satu dan lain hal, bus rel Batara Kresna berhenti beroperasi pada sekitar awal tahun 2013, setelah mangkrak sejak Oktober 2012 karena generator rangkaian bus rel yang sering rusak. Bus rel ini dibawa ke pabrik PT Inka di Madiun untuk diperbaiki. Hingga 2015 bus rel ini hanya dikandangkan di dipo lokomotif Solo Balapan, sampai pada akhirnya PT KAI memutuskan untuk mengoperasikan kembali bus rel ini. Saat ini bus rel telah beroperasi kembali dengan rute Purwosari-Wonogiri pp dengan rute trayek dua kali sehari.