Rasanya bukan hanya maju di dunia teknologi, tapi Jepang benar-benar memiliki beragam hal unik yang mungkin tak bisa ditemukan di negara lain. Seperti ketika seorang pelancong yang juga penumpang kereta api, ketika memasuki sebuah mini market akan menemukan makanan atau minuman yang dijual. Namun bagaimana jika ada batu yang dijual dalam kaleng?
Baca juga: Bikin Sensasi, Idola Muda Jepang Pamer Kekuatan Tarik dan Lepas Kereta di Stasiun
Ini mungkin akan membuat bingung, tetapi hal unik ini ada di kota Choshi prefektur Chiba di Jepang yang memiliki jalur lokal kereta listrik Choshi. Ini adalah jalur sepanjang 6,4 km dan satu-satunya jalur yang dioperasikan oleh perusahaan kereta api listrik Choshi milik swasta setelah penurunan tajam dalam pelanggan dan mulai bisnis makanan untuk mensubsidi operasinya.
Dilansir KabarPenumpang.com dari soranews24.com, perusahaan kereta listrik ini bahkan menghasilkan lebih banyak uang dari berbagai penjualan makananya yakni manisan dan makanan ringan seperti kerupuk nasi senbei dibanding tiket kereta. Tetapi ternyata ada pula batu yang dikumpulkan dari rel dan dijual dalam kaleng seperti layaknya makanan kaleng.
Batu dalam kaleng ini ada disebuah toko diseberang Terminal Bus JR Express di pintu keluar selatan Yaesu di Stasiun Tokyo. Toko ini menyediakan berbagai macam produk dari Choshi Electric, termasuk nure senbei (kerupuk nasi basah) yang terkenal dan paku anjing, yang digunakan untuk memperbaiki bantalan di rel kereta api.
Untuk menemukan batu dalam kalengan tidaklah sulit dan per kalengnya dijual sekitar 550 yen atau sekitar Rp71 ribu. Kaleng berisi batu ini memiliki label produk layaknya makanan kaleng dengan detial tidak biasa yakni dengan nama produk batu (kerikil), bahan pembuatan adalah batu berusia lebih dari 50 tahun dengan tanggal menggunakannya adalah keabadian.
Tempat produksinya pun ditulis Stasiun Kereta Listrik Choshi Nakanocho dengan kolektornya Presiden Kereta Listrik Choshi Takemoto. Ini pun bukan kesalahan, batu di dalam kaleng dikumpulkan secara pribadi oleh Katsunori Takemoto yang merupakan presiden dari perusahaan kereta itu.
Untuk membuktikan keaslian produk di dalamnya, label tersebut menyertakan foto seorang karyawan kereta api yang mengumpulkan batu dari rel di Stasiun Nakanocho. Sentuhan pribadi pada kaleng membuat perubahan yang bagus untuk semua suvenir buatan pabrik lainnya di pasar.
Batu yang usianya lebih dari 50 tahun tersebut berbentuk mulus dan tak ada warna hitam atau minyak yang menempel saat digunakan di rek kereta untuk kelancaran perjalanan. Batu dipoles dengan indah dan terasa enak di kulit, dengan tepi bulat yang telah dihaluskan setelah beberapa dekade di rel kereta api.
Mengetahui sejarah di balik batu itu memberinya daya pikat khusus yang membuatnya sepadan dengan uang yang dibayarkan untuk itu. Di dalam kaleng batu itu ada selembar kertas bertuliskan “Railway Omikuji” (Keberuntungan Kereta Api”). Salah satu keberuntungannya adalah “daikichi”, yang merupakan tingkat keberuntungan tertinggi yang dapat Anda terima, dan itu datang dengan pesan manis “Bepergian dengan aman”.
Baca juga: Jumlah Penumpang Menurun, Operator Kereta Jepang Jajakan Cemilan Unik nan Nyeleneh!
Sungguh melegakan mengetahui bahwa bongkahan batu ini, yang dulu terletak di luar ruangan di bawah kereta api yang berat dan kebisingan, sekarang telah diberikan rumah yang hangat dan tenang untuk beristirahat. Ini tentu saja salah satu suvenir paling aneh yang bisa dibeli di Jepang.