Kini hampir setiap belahan negara menyediakan transportasi massal yang memudahkan perjalanan baik bagi masyarakatnya maupun pelancong yang bertandang ke negara tersebut. Kalau di Jakarta punya CommuterLine, Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Rel Terpadu (LRT), Bangkok juga punya transportasi massal berupa MRT dan Bangkok Mass Transit System (BTS) Skytrain.
Baca juga: Warna Warni Taksi di Bangkok Ternyata Merupakan ‘Kode’
BTS ini dioperasikan oleh BTS PCL di bawah konsesi Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA). BTS dibangun sejak 20 tahun silam dan memiliki 44 stasiun yang terdiri dari dua jalur yakni Jalur Sukhumvit dengan rute ke arah utara dan ke arah timur berakhir di Mo Chit dan Samrong serta jalur Silom yang melintas Jalan Silom dan Sathorn.
Kemudian melalui kawasan pusat bisnis di Bangkok dan berakhir di Stadion Nasional dan Bang Wa. BTS ini kemudian dikenal secara resmi sebagai kereta api melayang dalam rangka memperingati Ulang tahun Raja ke-6.
Stasiun BTS Skytrain ternyata terhubung dengan kereta Bandara Suvarnabhumi sehingga memudahkan pelancong yang akan berwisata ke kota Bangkok. Untuk tarifnya, berkisar antara 15-50 Baht atau sekitar Rp7 ribu-Rp25 ribu tergantung jarak dan tujuan yang mana pelancong biasanya menggunakan tiket sekali jalan.
Pembelian tiketnya pun bisa melalui vending machine ataupun langsung di loket dengan petugas. Tenang, bagi yang tak bisa bahasa Thailand, pada tiket terdapat bahasa Inggris sehingga memudahkan pelancong mengetahui tujuan mereka.
Di setiap gate tap in, akan ada petugas yang siap membantu penumpang bila kesulitan mentap tiket mereka dan membantu memeriksa barang bawaan. Stasiun BTS Skytrain dihiasi dengan berbagai iklan baik dinding maupun tiang-tiangnya.
Bangku di dalam kereta BTS sendiri berwarna kuning dan sangat empuk. Petunjuk jalan dan peta terpampang jelas di atas pintu untuk memudahkan penumpang melihat tujuan mereka. Apalagi ketika stasiun yang dilewati peta tersebut tandanya akan berubah menjadi merah dan stasiun yang belum dilewati akan berwarna hijau.
Baca juga: Kumuh di Luar, Ciamik di Dalam. Inilah Stasiun MRT Caojiawan
Bagian tengah kereta ada yang dikosongkan dan satu sisi tidak terdapat bangku untuk memudahkan penyandang disabilitas dengan kursi roda. Waktu tunggu keretapun tak jauh berbeda dengan MRT yakni 10-15 menit