Pernah lihat setiap lokomotif punya kode huruf dan angka? Apa ya maksud dari huruf di depan angka yang tertera pada setiap lokomotif? Ternyata huruf-huruf ini menandakan konfigurasi bogie atau set roda serta jumlah roda atau gandar yang terhubung dengan penggerak baik itu motor traksi atau gandar.
Baca juga: Lokomotif CC206 KA Jayabaya Keluarkan Asap Putih Lalu Terbakar
Sebagaimana yang dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, saat ini lokomotif yang tersisa adalah seri CC, BB dan D. Lokomotif seri CC ternyata memiliki dua bogie dan tedapat tiga roda atau gandar yang terhubung dengan penggerak di tiap-tiap bogienya.
Sedangkan seri BB, artinya lokomotif itu memiliki dua bogie dan terdapat dua roda atau gandar yang terhubung dengan penggerak di tiap-tiap bogienya. Namun bogie CC yang motor traksinya hanya dua di tiap bogie juga diklasifikasikan sebagai seri BB. Sedangkan untuk seri D, lokomotif hanya memiliki satu bogie.
Bahkan itu bukan bogie, karena langsung menempel pada underframe lokomotif dan juga ada empat roda yang terhubung dengan penggerak. Biasanya huruf untuk seri lokomotif ini diikuti dengan tiga angka. Di mana angka pertama menunjukkan jenis lokomotif itu sendiri.
Sedangkan angka 2 berarti diesel elektrik dan 3 memiliki arti diesel hidrolik. Dua angka selanjutnya menunjukkan nomor urutan tipe atau seri lokomotif. Untuk 00 seri pertama, 01 seri kedua, 02 seri ketiga, dan seterusnya.
Ketiga angka itu juga diikuti dengan dua angka yang menunjukkan tahun dinas pertama kali lokomotif. Seperti 77 berarti lokomotif mulai dinas tahun 1977, 13 berarti 2013, dan sebagainya. Sedangkan dua angka terakhir adalah nomor urut.
Namun, terkadang setelah nomor urut, ada pula muncul huruf F yang menandakan lokomotif tersebut telah direpower atau gant. bullgear agar lebih bertenaga. Direbuil atau dirombak ulang yang mana biasanya setelah terkena kecelakaan dan menyebabkan kondisi lokomotif rusak.
Baca juga: D52, Lokomotif Uap Modern Pasca Kemerdekaan Indonesia
Yang terakhir adalah diretroit atau upgrade jumlah motor traksi. Selain itu akan ada kode dipo lokomotif yang terdiri dari dua hingga tiga huruf seperti JNG (Jatinegara), CN (Cirebon), SMC (Semarang Poncol), SDT (Sidotopo), YK (Yogyakarta), PWT (Purwokerto), BD (Bandung), JR (Jember), MN (Madiun) dan lainnya.