Sebuah pesan palsu terkait penundaan atau pembatalan perjalanan kereta api terpajang di papan pemberitahuan di stasiun di seluruh negeri. Insiden ini terjadi di Iran yang nyatanya sistem mereka diretas oleh serangan siber pada Jumat (23/7/2021) lalu.
Baca juga: Perang Siber Iran Vs Israel! Kereta Bawah Tanah Israel Jadi Korban, Iran: Ini Baru Permulaan
Tak hanya itu, para peretas juga memposting pesan seperti lama tertunda karena serangan siber atau dibatalkan di papan. Bahkan mereka juga mendesak penumpang untuk meminta informasi dan mencantumkan nomor telepon kantor pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei.
Dilansir KabarPenumpang.com dari voanews.com (28/7/2021), kantor berita resmi Iran, Fars, melaporkan bahwa insiden peretasan menyebabkan kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya di stasiun kereta api. Sejauh ini belum diketahui pihak yang telah mekakukan peretasan.
Sebelum peretasan terjadi, kantor berita resmi Iran tersebut mengatakan kereta api di seluruh Iran telah kehilangan sistem pelacakan elektronik mereka. Tapi itu belum jelas apakah hal tersebut merupakan bagian dari serangan siber.
Juru bicara kereta api negara, Sadegh Sekri mengatakan, gangguan itu tidak menyebabkan masalah bagi layanan kereta api. Pada tahun 2019, kesalahan pada server komputer perusahaan kereta api menyebabkan beberapa penundaan dalam layanan kereta api.
Pada Desember 2019, Kementerian Telekomunikasi Iran mengatakan negara itu telah mampu meredam serangan siber besar-besaran pada “infrastruktur elektronik” yang tidak ditentukan, tetapi tidak memberikan rincian tentang serangan yang diklaim. Tidak jelas apakah serangan yang dilaporkan itu menyebabkan kerusakan atau gangguan pada komputer dan sistem internet Iran, dan apakah itu merupakan babak terbaru dalam operasi siber yang dilancarkan AS atau Israel.
Baca juga: Tingkatkan Keamanan Siber, Airbus Luncurkan Program Pendekatan Human-Centric
Iran memutuskan sebagian besar infrastrukturnya dari internet setelah virus komputer Stuxnet yang secara luas diyakini sebagai ciptaan bersama AS-Israel mengganggu ribuan sentrifugal di situs nuklir negara itu pada akhir 2000-an.