Nama KA Purbaya terasa asing dalam benak netizen, lantaran kereta yang menghubungkan Purwokerto dan Surabaya ini memang sudah tak beroperasi sejak lama. Nama kereta ini diambil dari gabungan dua nama kota keberangkatan dan tujuan akhirnya. Pada masa jayanya, KA Purbaya lumayan laris digunakan, terutama pada periode 1980-an hingga 1990-an.
Baca juga: Setiap Nama Kereta Ternyata ada Filosofinya
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, KA Purbaya sendiri hanya mengangkut penumpang untuk kelas ekonomi yang jauh dari kata nyaman bila dibandingkan kelas ekonomi masa kini. Pada masa kejayaannya, KA yang beroperasi pada awal 1970 ini jelas tidak dilengkapi pendingin udara dan hanya menggunakan kipas angin, itupun konon sering tidak menyala.
Kursi hijau yang keras sepertinya tak layak untuk digunakan dan mencari tempat duduk pun harus berebut saat itu. Pada masa kejayannya, KA Purbaya menjadi kereta ekonomi jarak jauh yang juga memiliki waktu tempuh 12 jam. Dimana saat mengular, kereta ini berangkat jam 06.00 pagi dari Purwokerto dan tiba di Surabaya sekitar pukul 17.30.
Berdasarkan catatan sejarah, Kereta ini berhenti di sejumlah stasiun, baik di stasiun besar atau kecil, diantaranya Stasiun Walikukun, Wojo, Cepiring, Brambanan, Maguwo dan Yogyakarta. Meski disebut Kereta Api Cepat Purbaya setiap akan berangkat, tetapi ketika ada kereta-kereta yang kelasnya lebih tinggi, KA Purbaya harus berhenti menunggu persilangan.
Tiket kereta ini pun terbilang cukup murah kala itu, yakni Rp4500 dari Purwokerto-Surabaya atau sebaliknya, dan Rp3 ribu dari Yogyakarta-Purwokerto atau sebaliknya. Tiketnya pun saat itu masih serupa ‘kartu domino’ yang keras, kaku berwarna merah dan kecil.
Namun meski kereta ekenomi, KA Purbaya juga dilengkapi dengan gerbong restorasi yang menghadirkan menu makanan yang terkenal enak, terutama nasi gorengnya. Tak beda dengan kereta pada zaman itu, maka penjual makanan, pengamen dan pengemis pun ikut berlalu lalang di dalam kereta ini.
Baca juga: KA Banyubiru Ekspres – Mati Karena Uzur dan Kalah Saing dengan Transportasi Lain
Sayangnya kereta ini tak lagi beroperasi sejak Januari 2002 karena tak lagi bisa diandalkan sebagai kereta ekonomi cepat. Kemudian digantikan oleh KA Logawa yang sebelumnya sudah mendampingi KA Purbaya sejak tahun 1999 hingga 2002 dan kini melayani relasi Purwokerto hingga Jember.