Berhenti beroperasi selamanya membuat para pengguna kereta Prambanan Ekspres atau sering disebut Prameks cukup kehilangan dan sedih. Namun meski begitu kereta Prameks sudah digantikan oleh kereta rel listrik atau KRL yang kini melintas di Yogyakarta menuju ke Solo sehingga mengobati kesedihan pengguna Prameks.
Baca juga: KA Kuda Putih, Menapaki Jejak Kereta Rel Diesel Pertama di Indonesia
KabarPenumpang.com merangklum berbagai laman sumber, kereta Prameks sendiri pertama kali beroperasi pada 27 tahun lalu atau tepatnya tahun 1994. Kereta ini menempuh jarak sekitar 64 kilometer dan beroperasi menggunakan kereta rel diesel atau KRD.
Kereta ini melayani relasi Yogyakarta menuju ke Kutoarjo. Sejarah hingga adanya kereta Prameks adalah layanan kereta api komuter lintas Yogyakarta menuju Surakarta sudah ada sejak 1963 dengan nama Kuda Putih. Ini adalah KRD pertama di Indonesia dan pengoperasiannya dihentikan tahun 1980 karena kurangnya suku cadang.
Kemudian lahirlah Prameks yang menggunakan rangkaian kereta yang ditarik lokomotif (1994–1998). Tepatnya pada 20 Mei 1994 Prameks lintas Surakarta–Yogyakarta pertama kali beroperasi dengan menggunakan empat kereta bisnis.
Di mana saat itu menggunakan rangkaian kereta Senja Utama Solo yang beroperasi pada malam hari dan ditarik lokomotif diesel dengan tarif Rp2000. Bahkan Prameks yang ditarik lokomotif ini pernah ditambah satu rangkaian kelas eksekutif dengan tarif perjalanan Rp5000.
Penggunaan lokomotif pada Prameks hingga tahun 1998 dan saat itu juga diganti menggunakan KRD karena permintaan pelanggan sehingga PT KAI menambah jumlah perjalanan Prameks menjadi lima kali pergi dan pulang dalam sehari. Adanya penggantian rangkaian menjadi KRD dengan seri MCW 302 setelah dilakukan peningkatan daya mesin dari PT INKA.
Sayangnya KRD tersebut dianggap uzur karena buatan tahun 1980-an dan Prameks sering mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam perjalanannya. Karena hal itu, PT KAI menambah satu rangkaian Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) prototipe pertama dari PT INKA pada 1 Maret 2006 yang merupakan hasil perbaikan dari KRL BN-Holec (La Brugeoise et Nivelles (BN), Holland Electric Ridderkerk, dan PT INKA) dengan mengganti mesin listrik menjadi mesin diesel.
Tahun 2007 rute perjalanan beberapa Prameks diperpanjang hingga Kutoarjo seiring pengoperasian jalur ganda lintas Yogyakarta–Kutoarjo pada 29 September 2007. Dengan bertambahnya lima rangkaian KRDE yang diluncurkan pada 16 Februari 2008, jumlah perjalanan kereta api Prambanan Ekspres lintas Surakarta–Yogyakarta ditingkatkan menjadi sepuluh kali perjalanan pulang-pergi, sedangkan untuk lintas Surakarta–Kutoarjo ditingkatkan menjadi empat kali perjalanan pulang-pergi.
Sebelum berhenti beroperasi, Prameks pada Oktober 2020 pengoperasiannya yang sebelumnya dikelola PT KAI beralih ke PT KCI setelah mendapat surat izin pengoperasian dari Kementerian Perhubungan pada 3 Juni 2020. Saat itu pun, penumpang Prameks mulai dikenalkan dengan pembayaran tapping kartu uang elektronik dari bank maupun kartu multi trip milik PT KCI.
Baca juga: Prambanan Ekspres, KRD Pertama yang Gunakan Aplikasi KAI Access untuk Pembelian Tiket
Hingga akhirnya per 10 Februari 2021, setelah dilakukan elektrifikasi di jalur kereta api lintas Surakarta–Yogyakarta, pengoperasian kereta api Prambanan Ekspres digantikan dengan KRL.