Bandara tersibuk di Eropa yang berada di Inggris, Heathrow International Airport, rupanya dilanda kepanikan akibat derasnya jumlah pengguna jasa penerbangan. Bila di musim pandemi lalu Heathrow sempat kelimpungan akibat anjloknya jumlah penumpang. Maka menyambut liburan musim panas ini, pengelola bandara justru telah mengumumkan hal sebaliknya. Persisnya bandara yang berlokasi di London itu akan membatasi penumpang 100.000 per hari sampai 11 September mendatang.
Baca juga: Dampak Pandemi, Bandara Heathrow Alami Kerugian Terburuk dalam 50 Tahun
Dikutip dari CNN.com (13/7/2022), keputusan tersebut terpaksa diambil untuk mengatasi permintaan penerbagan yang tinggi dan kuranya sumber daya. CEO Heathrow International Airport John Holland-Kaye mengumumkan “keputusan sulit” dalam sebuah surat terbuka kepada penumpang, mengatakan, “selama beberapa minggu terakhir, karena jumlah penumpang yang berangkat secara teratur melebihi 100.000 sehari, Rekan-rekan kami (maskapai penerbangan) memang berusaha keras untuk mendapatkan penumpang sebanyak mungkin, tetapi kami tidak dapat menempatkan mereka dalam risiko keselamatan mereka sendiri.”
Buntut dari keputusan pengelola bandara, banyak maskapai telah mengurangi jumlah penumpang yang masuk dan keluar Heathrow. Namun, Holland-Kaye mengatakan perkiraan terbaru Heathrow menunjukkan kelebihan jumlah kursi telah terjual dan oleh karena itu maskapai penerbangan harus berhenti menjual tiket sekarang.
Pada tahun 2018, jumlah harian penumpang yang melalui Heathrow hampir 220.000, dibagi antara kedatangan dan keberangkatan. Namun, saat itu Heathrow memiliki sumber daya yang memadai untuk menanganani pergerakan jumlah penumpang.
Lufthansa sejauh ini telah membatalkan ribuan keberangkatan dari Frankfurt dan Munich untuk musim panas ke Inggris, mereka mengatakan akan membuat penyesuaian lebih lanjut pada jadwalnya.
“Maskapai penerbangan telah memprediksi lalu lintas yang lebih kuat daripada yang diprediksi Heathrow, mereka jelas salah paham,” kata Willie Walsh, direktur jenderal IATA. Ia menambahkan bahwa memberitahu maskapai untuk berhenti menjual, sungguh hal yang konyol untuk dikatakan bandara kepada sebuah maskapai penerbangan.
Walsh, yang juga mantan CEO pemilik British Airways IAG, berpendapat “Heathrow berusaha memaksimalkan keuntungan yang mereka dapatkan dari bandara dengan mengorbankan maskapai.”
Baca juga: Kurangi Emisi Suara di Tengah Malam, Bandara Heathrow Patok Biaya Ekstra untuk Maskapai
Seorang juru bicara Heathrow menolak komentar Willie Walsh, Ia mengatakan kepada Reuters, “Penerbangan berada di bawah tekanan besar karena permintaan meningkat, di Heathrow kami menghadapi pertumbuhan 40 tahun hanya dalam empat bulan dan yang kami butuhkan adalah kerja kolaboratif dan investasi dalam layanan untuk melindungi penumpang, dan bukan komentar yang salah informasi dari pensiunan bos maskapai.”