Meski sempat merangkak naik, traffic penumpang pesawat udara kembali anjlok akibat kekhawatiran adanya strain baru Virus Corona COVID-19 di Inggris. Alhasil, bandara-bandara, yang sejak beberapa bulan lalu sampai libur natal dan tahun baru mulai dipadati penumpang, perlahan kembali seperti di era awal kemunculan Covid-19, sepi! Tetapi, tidak untuk Bandara Tegel di Berlin, Jerman.
Baca juga: Bandara Internasional Tegel, Berlin: Terus Beroperasi Atau Berubah Jadi Pusat Bisnis
Bandara yang juga menjadi saksi sejarah dari Perang Dunia II (selain Bandara Tempelhof) digandang bakal kembali ramai diserbu pengunjung, bukan untuk terbang melainkan untuk disuntik vaksin, menyusul penunjukkan bandara tersebut sebagai pusat vaksinasi Covid-19, tepatnya di sebagian area di Terminal C.
Dilansir Simple Flying, sejak beberapa bulan lalu, Jerman memang sudah berhasrat untuk sesegera mungkin melakukan vaksinasi massal ke warganya. Karenanya, tak hanya satu bandara yang dijadikan pusat vaksinasi massal di Berlin, melainkan dua. Adapun satu lainnya tertelak di Terminal 5 Bandara Berlin Brandenburg. Tak disebutkan dengan jelas berapa jumlah masyarakat yang akan disuntik vaksin di sini.
Yang jelas, atas program vaksinasi tersebut, pihak Bandara Berlin Brandenburg berharap setelahnya, penumpang dapat bepergian kemanapun tanpa harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Dengan begitu, industri perjalanan udara bisa kembali normal seperti sedia kala.
100 Termine am 1. Tag: Heute eröffnete das Corona-Impfzentrum am #BER_T5. Es ist das 3. Impfzentrum im Land Brandenburg. Die Flughafengesellschaft stellte dafür ein 1.300 m² großes, abgegrenztes Areal im Bereich M zur Verfügung. Zur Pressemitteilung: https://t.co/ZKK7gCdjFx pic.twitter.com/RknRUeFHwa
— BER Corporate News (@ber_corporate) January 11, 2021
“Vaksin ini merupakan langkah penting untuk menghidupkan kembali perjalanan dan lalu lintas udara. Sebagai perusahaan bandara, kami melakukan segala upaya untuk mendukung kampanye vaksinasi pemerintah negara bagian Berlin dan Brandenburg. Orang ingin terbang, dan vaksinasi secara komprehensif memberikan harapan untuk membuka perbatasan tanpa batasan karantina,” kata Engelbert Lütke Daldrup, CEO Bandara Berlin Brandenburg.
Meski tak ada keterangan lebih lanjut, hampir dapat dipastikan bahwa penunjukkan bandara sebagai pusat vaksinasi Covid-19 bukan berarti menandakan Jerman ingin melangkah menjadi vaccine tourism hub atau pusat hub vaksinasi bagi wisatawan. Besar kemungkinan, Jerman menyulap bandara menjadi pusat vaksinasi virus Corona hanya untuk memudahkan warga karena bandara terletak tak jauh dari pusat kota Berlin di samping luas areanya juga mendukung.
Vaccine tourism hub sebelumnya pernah diisukan bakal diselenggarakan di Singapura. Narasi yang beredar di WhatsApp Group menyebut Negeri Singa itu akan membuka vaksinasi covid-19 di Bandara Changi. Disebutkan juga kalau kebijakan ini akan menyedot wisatawan asing untuk pelesir ke Singapura.
Narasi itu menyebut Singapura membuka program ‘Vaccine Tourism’ bagi wisatawan asing. Cara ini, dalam klaim tersebut, menjadi peluang Singapura untuk menghidupkan pariwisata mereka yang sempat melemah akibat pandemi covid-19.
Namun, setelah ditelusuri, kabar Singapura menjadikan Bandara Changi sebagai pusat vaksinasi covid-19 ternyata hoax. Bukan menjadikan bandara tersebut sebagai pusat vaksinasi massal, Singapura ingin menjadikan Bandara Changi sebagai hub distribusi vaksin di Asia Tenggara.