Jepang sepertinya tak kehilangan akal untuk membuat orang-orang bisa menikmati liburan virtual di masa pandemi. Salah satunya Jepang sampai membuat liburan online dikarenakan beberapa tempat wisata dan agen perjalanan tidak melayani para pelancong secara nyata.
Baca juga: First Airlines, “Maskapai” Jepang dengan Penerbangan Virtual Reality Pertama
Bisa dikatakan ini sesuai dengan reputasi negara sebagai tempat berteknologi tinggi dengan kecenderungan untuk bersenang-senang. Yang mana salah satu perusahaan bus di Jepang yakni Kotobus Tour menawarkan perjalanan bus online lengkap dengan sabuk pengaman palsu.
Hal ini dilakukan Kotobus Tour karena tidak ingin membiarkan pelancong Jepang terhalang krisis liburan di masa pandemi. KabarPenumpang.com melansir dari laman thestar.com.my (10/8/2020), juru bicara Kotobus Tour mengatakan, bahwa penumpang di era pandemi disambut melalui Zoom oleh seorang pramugari dan pengemudi bus muda yang ramah.
Penumpang yang berada di rumah kemudian menunggu waktu keberangkatan mereka meski tidak dengan bus yang sebenarnya dan pergi ke tujuan. Walau begitu penumpang akan menikmati pemandangan indah dari rumah dengan bantuan rekaman video dari rute perjalanan yang sesungguhnya.
Bahkan di tempat tujuan, ada perwakilan pariwisata langsung yang dengan senang hati menyambut tamu dari jauh dan menjelaskan ada atraksi lokal apa saja di tempat tersebut. Tak hanya itu, karena kuliner khas adalah salah satu incaran para pelancong di setiap perjalanan ke Jepang, maka penumpang dengan perjalanan virtual ini akan menerima paket perjalanan melalui pos sebelum memulai perjalanan virtual mereka.
Salah satu yang didapat dalam paket tersebut adalah makanan khas setempat yang bisa dimakan selama perjalanan bus virtual. Selain itu, karena keselamatan penumpang masih menjadi hal yang terpenting, dalam perjalanan virtual ini, paket yang dikirim operator bus juga berisi sabuk pengaman yang terbuat dari selembar karton.
Sabuk pengaman ini di pakai oleh penumpang saat ada instruksi menggunakannya. Dalam perjalanan virtual tersebut, penumpang pun dibatasi oleh operator bus yakni maksimal hanya 15 orang. Penasaran tarif perjalanan virtual seperti ini? Harganya cukup mengocek kantong yakni 4.980 yen atau sekitar Rp696 ribu.
Perusahaan bus saat ini menawarkan tiga perjalanan online yang berbeda, menurut juru bicara itu. Untuk diketahui, operator tur mendapatkan ide tersebut setelah tidak ada lagi perjalanan bus yang dapat dioperasikan karena pandemi.
Baca juga: Gangchon Rail Park – Sensasi Berkeliling dengan Sepeda Rel dan Virtual Reality
Karena perjalanan bus online telah diterima dengan baik, perusahaan sekarang mempertimbangkan untuk terus menawarkannya bahkan setelah pandemi berakhir. Tapi bagi Anda yang tidak mau mengocek kantong terlalu dalam dan ingin menikmati perjalanan instan dari rumah, ada banyak rekaman perjalanan kota dan pedesaan yang tersedia secara online.
Jepang saja ada, bagaimana ya kalau ini di adakan di Indonesia?