Jepang menjadi salah satu negara yang akan mulai melonggarkan pembatasan perjalanannya. Hal ini dikatakan oleh Menteri Kesehatan Katsunobu Kato yang menyebutkan Negeri Sakura tersebut berencana untuk mendirikan pusat pengujian Covid-19 baru di tiga bandara utama di Tokyo, Osaka dan bagian tengah kota.
Baca juga: Meski Beda Prosedur, Lufthansa dan Lion Air Hadirkan Layanan Rapid Test Covid-19
KabarPenumpang.com melansir dari laman japantimes.co.jp (2/7/2020), pusat uji Covid-19 ini akan dibangun di bandara Haneda Tokyo, Narita dekat ibukota dan Kansai di Osaka. Targetnya adalah para pelancong yang memasuki Jepang dari luar negeri. Adanya pusat uji Covid-19 di bandara ini untuk meningkatkan jumlah tes polimerase atau PCR yang dilakukan setiap hari menjadi lebih dari empat ribu.
Otoritas kesehatan juga berharap kehadiran pusat uji Covid-19 di bandara juga untuk mengurangi pengujian virus menjadi beberapa jam menggunakan metode baru. Apalagi sekarang, stasiun karantina bandara melakukan sekitar seribu tes reaksi rantai polimerase (PCR) per hari, dengan hasil dikonfirmasi dalam sekitar satu atau dua hari.
“(Pusat-pusat) mungkin akan dioperasikan oleh lembaga medis swasta dan perusahaan pengujian. Kami, sebagai kementerian kesehatan, akan sepenuhnya mendukung mereka,” kata Kato.
Pusat pengujian yang berada di tengah dari dua kota besar ini diharapkan dapat memberikan pengujian bagi pelancong yang akan berangkat keluar negeri. Bahkan pemerintah juga tengah mempertimbangkan untuk menerbitkan sertifikat bagi pelancong yang hasil tesnya negatif. Untuk diketahui, sejak Februari, Jepang telah memperkuat pembatasan perjalanan bagi pengunjung yang datang.
Hal ini sebagai bagian dari upaya pengendalian perbatasannya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pada Senin (29/5/2020), ada 18 negara lain termasuk Aljazair, Kuba dan Irak ditambahkan ke daftar larangan masuk Jepang, sehingga meningkatkan jumlah negara dan wilayah yang dilarang mengunjungi Jepang menjadi 129.
Menurut data dari pemerintah, kini hanya 1.700 pelancong asing diperkirakan telah tiba di Jepang pada bulan Mei, yang paling sedikit untuk setiap bulan dalam catatan dan penurunan 99,9 persen dari tahun sebelumnya. Namun, Jepang saat ini sedang dalam pembicaraan dengan beberapa negara untuk saling memudahkan pembatasan perjalanan bagi para pebisnis dengan syarat mereka menyerahkan hasil tes negatif dan rencana perjalanan ke mana mereka berencana untuk pergi selama mereka tinggal.
Baca juga: Emirates Jadi Maskapai Pertama Lakukan Rapid Test Corona ke Seluruh Penumpang
Negara-negara itu termasuk Australia dan Thailand. Jepang juga dapat memulai pembicaraan dengan Taiwan dan Brunei pada awal bulan ini. Perjalanan dari Jepang ke Vietnam sebagian dilanjutkan akhir bulan lalu dengan penerbangan charter yang mengangkut sebagian besar pebisnis.