Pada November 2021 akan dimulai pembangunan fase 2A MRT Jakarta yang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama fase 2A yang meliputi jalur utama sepanjang sekitar 5,8 kilometer dengan enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok) dan satu stasiun at grade (Kota). Kedua, fase 2B yang terdiri dari Stasiun Kota, Mangga Dua, Gunung Sahari, dan Ancol hingga Depo di Ancol Barat sekitar 5,2 kilometer. Fase 2B ini masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Baca juga: Tempuh Jalur 6 Km, Pekerjaaan Konstruksi MRT Jakarta Fase 2A Dimulai Maret 2020
Nah, yang menarik dari pembangunan jalur fase 2A adakah rencana MRT Jakarta untuk memindahkan posisi Tugu jam di Jalan MH. Thamrin. Dari paparan Forum Jurnalis April 2021, pihak MRT Jakarta akan melakukan pemindahan sementara dan pemugaran pada Menara Jam Thamrin Dikatakan, pengerjaan fase 2A akan lebih kompleks dibandingkan pembangunan fase 1, pasalnya di fase 2A ada isu cagar budaya dan temuan arkeologi di lokasi konstruksi, salah satunya adalah keberadaan Menara Jam Thamrin.
Sebagai bagian dari cagar budaya yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, kondisi Tugu Jam Thamrin kini masih berfungsi dengan baik dan terawat. Bahkan, bagian bawah menara ini masih digunakan sebagai pos Polisi. Dengan mengantongi izin prinsip dari Gubernur DKI, pihak MRT Jakarta pada Maret 2020 telah melakukan pemeriksaan pada Menara Jam Thamrin, yang mencakup detail konstruksi serta material pada
kanopi, dinding, perangkat mesin jam, dan kondisi lingkungan sekitar Tugu Jam.
Dari hasil pemeriksaan, terutama dengan ekskavasi arkeologi sedalam 90 cm, tidak ditemukan struktur atau temuan arkeologis yang signifikan. Dan, guna menjamin kelancaran dan keamanan selama pengerjaan konstruksi MRT Jakarta fase 2A, maka diperlukan relokasi sementara pada Menara Jam Thamrin.
Rencananya, Tugu Jam Thamrin akan dipotong menjadi tiga bagian saat proses pemindahan sementara. Dengan bagian pertama adalah puncak atau rumah jam, lalu bagian kedua adalah badan tugu yang memiliki kanopi, dan bagian ketiga adalah bagian kaki atau lokasi yang saat ini berfungsi sebagai pos polisi.
Pada proses pemindahan, dan penyimpanan Tugu Jam Thamrin akan diberikan penahan berupa bracing baja untuk menjaga kestabilan struktur selama disimpan. Tugu Jam Thamrin akan disimpan sementara di kawasan Monumen Nasional (Monas) dengan tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya, dan akan dikembalikan pada lokasi asalnya dalam kondisi yang lebih baik setelah pekerjaan konstruksi paket kontrak 201 selesai.
Baca juga: Gagal Beberapa Kali Tender, Proyek MRT Jakarta Fase 2 Digarap Siapa?
Pemasangan kembali Tugu Jam Thamrin dilakukan dengan skema penyambungan tulangan kolom menggunakan teknik sambungan mekanikal menggunakan sistem injeksi grout. Sistem injeksi grout atau grouting adalah pekerjaan untuk injeksi bahan cair kedalam beton.