Memasuki Mei 2019, PT MRT Jakarta memastikan bekal melayani perjalanan kereta dengan headway per 5 menit pada jam sibuk. Sementara headway per 5 menit telah dikumandangkan, dari sisi ketepatan waktu tiba (On Time Performace) juga akan dipertahankan, dimana saat ini level OTP telah mencapai 99,8 persen. Meski keberangkatan dan laju rangkaian kereta sepenuhnya dikendalikan dari Operation Control Center (OCC), tetap ada tantangan tersendiri bagi masinis sebagai pengawaknya.
Baca juga: Intip Besaran Gaji Masinis Yuk, Nominalnya Bikin Melongo!
Untuk mengantisipasi headway 5 menit yang akan dijalankan, maka sepanjang bulan April terus dilakukan trial run. Dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta yang berlangsung Senin (29/4/2019), Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyebut pelatihan dilakukan dengan menambah jumlah perjalanan kereta dan berhenti di masing-masing stasiun, tanpa membuka pintu kereta. “Pelatihan ini berjalan lancar dan sesuai dengan gapeka (grafik perjalan kereta api) yang telah disusun,” ujar William.
Meski trial run dilakukan saat fase komersial telah berjalan, namun momen latihan dilakukan pada jam 21.00 sampai 03.00 WIB, dan juga tidak setiap hari, yakni di tanggal 12, 13, 18, 19, 20, 26 dan 27 April 2019. Setidaknya ada 55 masinis yang dlibatkan dalam trial run headway 5 menit ini.
Baca juga: Delapan Kereta MRT Jakarta Uji Coba Secara Penuh dengan Headway 10 Menit
Semasa trial run berjalan, diketahui terdapat masinis yang terlambat pindah kabin, lantaran yang bersangkutan tidak memperhatikan work instruction schedule. Untuk itu dalam rangka perbaikan, masinis diharuskan memastikan work instruction schedule pada saat sign-on dipandu oleh driver duty section head. “Kami menyadari bahwa ketepatan waktu adalah nilai jual utama dari MRT Jakarta, untuk itu kinerja yang maksimal, baik dari kesiapan wahana dan awak sangat menjadi perhatian,” ujar William Sabandar.