Industri dirgantara global terus merangkak pulih, termasuk di Asia-Pasifik. Laporan Take Off 2021 OAG atau Official Aviation Guide of the Airways baru-baru ini menunjukkan, terdapat lima maskapai di kawasan yang menawarkan kursi penerbangan terbanyak kepada penumpang sepanjang musim panas tahun 2021, mulai dari 28 Maret 2021 – 30 Oktober 2021, dengan closing date per 20 September.
Baca juga: Selain Sabet Rute Domestik Tersibuk, Ini Sederet Prestasi Penerbangan Indonesia di Februari 2021
Menariknya, bertengger di posisi kedua ada maskapai asal Indonesia yang kondang di segmen LCC atau berbiaya rendah, Lion Air.
Dalam laman resmi OAG, Lion Air tercatat menawarkan kursi 13.700.385 atau 60 persen dari periode musim panas tahun 2019 atau pra pandemi, jauh di bawah IndiGo yang berada di puncak dengan tawaran kursi mencapai 37.541.924 atau 73 persen di banding periode tahun 2019.
Di posisi ketiga sampai kelima, berturut-turut ada All Nippon Airways (ANA) dengan total 13.640.518 kursi atau 43 persen dari periode tahun 2019, Japan Airlines dengan 13.542.817 atau 50 persen dari periode tahun 2019, dan Qantas dengan total hanya 7.615.954 kursi atau 43 persen dari periode yang sama tahun 2019.
Capaian di atas diraih maskapai dengan mengoperasikan jumlah armada yang sangat beragam. IndiGo diketahui hanya mengoperasikan 245 pesawat untuk jumlah ketersediaan kursi sebesar itu. Kemudian ada ANA dengan 252 pesawat, Japan Airlines dengan 156 pesawat, Qantas dengan 107 pesawat, dan yang terendah Lion Air hanya dengan 73 pesawat.
Menariknya, dari jumlah ketersediaan kursi terbanyak oleh lima maskapai di atas, hanya Lion Air Indonesia yang tidak dibantu oleh penerbangan internasional. Jadi, 13.700.385 kursi yang disediakan maskapai besutan Rusdi Kirana itu seluruhnya datang dari penerbangan domestik. Tidak ada maskapai lain dalam daftar Asia Pacific Top 5 Carrier versi OAG yang seperti itu.
Disebutkan, capaian ketersediaan kursi terbanyak sepanjang musim panas 2021 oleh IndiGo 95 persennya datang dari penerbangan domestik, sisanya dari penerbangan internasional. ANA, 89 persen datang dari sumbangsih penerbangan domestik dan sisanya internasional. Japan Airlines, 86 persen domestik dan sisanya internasional. Adapaun Qantas, 93 persen domestik dan sisanya internasional.
Lion Air juga mencatat jumlah kursi tersebut dengan hanya mengoperasikan 86 rute domestik, jauh di bawah rute yang dioperasikan sepanjang periode musim panas 2019 di angka 200 rute.
Baca juga: Ternyata Ini Pesawat Narrowbody dengan Mesin Terbesar di Dunia, Dioperasikan Citilink dan Lion Air
Akan tetapi, schedule volatility rate maskapai yang bersaudara dengan Super Air Jet, airline ultra LCC baru juga besutan Rusdi Kirana itu, jauh lebih tinggi dibanding yang lain mencapai 11,8 persen.
IndiGo, dengan ketersediaan kursi sebanyak itu, mengoperasikan rute sebanyak 458 dan schedule volatility rate 2,3 persen, ANA 128 rute dan schedule volatility rate -16,5 persen, Japan Airlines 104 rute dan schedule volatility rate -0,2 persen, serta Qantas Airways 100 rute dan schedule volatility rate 3,4 persen.