Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) atau Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) mungkin jadi salah satu petugas dari sebuah instansi yang jarang unjuk gigi di bandara. Pada umumnya, banyak yang berpikiri bahwa petugas hanya bekerja saat terjadi kebakaran saja, sesuai namanya. Padahal, itu tidak selalu demikian.
Baca juga: Hiburan di Tengah Pandemi, Pemadam Kebakaran di Rio de Janeiro Bikin Konser dari Atas Tangga Penyelamat
Bahkan, bila pun tugas dan fungsi pemadam kebakaran di bandara hanya sebatas itu, sama sekali tak mengurangi peran vital pemadam kebakaran dan secara aturan wajib ada di sebuah bandara, untuk melakukan aksi tanggap darurat, mitigasi, evakuasi, dan penyelamatan penumpang dan kru saat terjadi keadaan darurat.
Dilansir Simple Flying, petugas pemadam kebakaran harus melakukan pelatihan khusus sebelum ditugaskan di lapangan. Sebab, kemampuan mencegah dan menangani kebakaran di bandara, entah itu pesawat atau bandara itu sendiri, memberikan angka kemungkinan hidup yang lebih tinggi dibanding tanpa keterlibatannya.
Selain didukung skill mumpuni, petugas pemadam kekabaran juga dilengkapi dengan peralatan mumpuni sesuai dengan area kerjanya. Dalam kasus kebakaran pada pesawat, komponen airnya dilengkapi dengan busa dan bahan kimia agar api tidak membesar dan cepat padam.
Snozzle pada selang pemadam kebakaran juga dilengkapi dengan paku yang meluncur bersamaan dengan air. Paku itu dapat menembus body pesawat dan mengantarkan busa menyelinap masuk ke bagian dalam kabin sekalipun disemprot dari luar, sehingga menghindarkan petugas dari bahaya. Kemudian, snozzle juga dilengkapi dengan infra merah.
Secara umum, dalam hal ini petugas PKP-PK atau ARFF di Indonesia, seperti dilansir laman beacukai.go.id, memiliki tugas dan fungsi memberikan pelayanan untuk menyelamatkan jiwa dan harta benda dari suatu pesawat udara yang mengalami kejadian (incident) atau kecelakaan (accident) di bandara dan sekitarnya, dan mencegah, mengendalikan, memadamkan api serta melindungi manusia dan barang yang terancam bahaya kebakaran pada fasilitas di bandara.
Di luar fungsi itu, petugas pemadam kebakaran juga melakukan berbagai pekerjaan lain, seperti Layanan Medis Darurat (EMS), membersihkan salju yang menumpuk di areal bandara, hingga inspeksi runway secara rutin setiap pagi. Bahkan, tak sedikit dari petugas damkar bandara juga dilatih sebagai paramedis untuk skill tambahan.
Di beberapa bandara, unit PKP-PK atau ARFF juga menangani satwa liar, baik pencegahan maupun tindakan.
Baca juga: Ini yang Dilakukan Pilot dan Pramugari Saat Terjadi Kebakaran di Kabin Pesawat
Di AS, misalnya, serangan burung atau kawanan liar lainnya kerap terjadi. Prosedur melakukan tindakan pun sangat ketat tanpa harus membunuh binatang. Sekalipun terpaksa dan ada darah yang mengalir dari tubuh satwa, itu harus dikirim ke Smithsonian untuk diteliti apakah ada pola khusus atas munculnya kawanan satwa tersebut atau tidak.
Jika bandara terletak di pinggir laut, petugas pemadam kebakaran juga harus melakukan evakuasi dan melalui unit khusus, seperti Akademi Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Bandara Kopenhagen (CARFA).