Pemerintah Indonesia sepertinya tengah menggalakkan kereta api sebagai moda transportasi bukan hanya di Jawa dan Sumatera melainkan di Papua dan Sulawesi. Hal ini terlihat dari proyek perkeretaapian yang akan dimulai pada 2020 ini.
Baca juga: Jalur Kereta di Sulawesi, Nyaris Tak Terdengar Tapi Ada Bukti Jejak Sejarahnya
Seperti Papua Barat yang akan mulai dari daerah Sorong dan Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat mengatakan pihaknya sudah melaksanakan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) serta land acquisition and resettlement action plan (Larap) atau rencana kerja pengadaan tanah dan pemukiman. Kepala Bidan Perkeretaapian Dishub Prov Papua Barat Max L Sabarofek mengatakan, tahun 2020 sebisa mungkin ground breaking atau peletakan batu pertama akan dilaksanakan dan terus berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.
“Proyek pembangunan infrastruktur kereta api ini akan dimulai dari kota Sorong hingga Ayamaru di Maybrat dengan jarak sekitar 75 km,” ujar Max yang dikutip KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber.
Dia menjelaskan saat ini tim survey proyek sudah berada di lapangan untuk mendata lahan dan bangunan yang akan di proses pembebasan lahannya. Bahkan untuk pembangunan infrastruktur kereta api ini Pemda setempat berharap ada sharing anggaran antar provinsi, kota/kabupaten serta pemerintah pusat dalam pembebasan lahan.
“Tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan kami berharap pembayaran lahan nanti sesuai NJOP (nilai jual obyek pajak),” ujar Max.
Dia menambahkan, secara keseluruhan jalur kereta api yang akan dibangun dari Sorong menuju Manokwari sepanjang 500 kilometer. Pada proyek ini, Papua Barat menjadi perhatian pusat.
Tak hanya Papua Barat, proyek kereta api Trans Sulawesi pun dipastikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah bisa dioperasikan pertengahan tahun 2020. Nantinya pada tahap awal kereta ini akan digunakan sebagai angkutan logistik semen.
Bahkan Budi Karya mengatakan, target penyelesaian kereta sepanjang 145 km dari Parepare ke Makassar diperkirakan selesai paling lambat tahun 2022. Adapun target lain di Trans Sulawesi yakni pembangunan jalur kereta api dari Manado ke Bitung sejauh 44,27 km.
Proyek pembangunan itu akan dimulai pada 2020 dan Dinas Perhubungan Daerah (Dishubda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Kepala Bidang Pengembangan Sistem Transportasi Jeffry Worang mengungkapkan proyek ini adalah bagian program ODSK yang dirancang oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Eksekusi proyek itu juga merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Proyek kereta api ini juga hair untuk menunjang infrastruktur pariwisata Sulawesi Utara yang juga menjadi satu dari lima destinasi super prioritas. Jeffry mengatakan, jalur kereta api Manado – Bitung menjadi prioritas utama dan akan terhubung dengan kereta api Trans Sulawesi Manado – Makassar yang akan melewati Gorontalo dan Sulawesi Tengah.
“Diharapkan tahun depan (2020) bisa jalan. Total investasi sekitar kurang lebih Rp1,8 triliun. Untuk dokumen perencanaan untuk jalur kereta api Manado – Bitung telah selesai dibuat. Selanjutnya, tinggal menunggu proses pengadaan tanah,” jelas Jeffry.
Dia menambahkan, jalur kereta api ini sangat dibutuhkan khususnya sebagau angkutan barang yang melayani jalur kedua kota sebagai pusat perekonomian. Khususnya jalur ini untuk menunjang kawasan ekonomi Bitung dan Internasional Hub Port Bitung.
Baca juga: General Electric CC206, Generasi Lokomotif Termodern PT KAI
Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Edwin Silangen mengatakan pemerintah provinsi mendukung penuh setiap program pembangunan pemerintah pusat, khususnya pembangunan jalur kereta api Manado—Bitung. Apalagi, transportasi masal itu menurutnya telah ditunggu oleh masyarakat Sulut.