Wednesday, April 16, 2025
HomeAnalisa Angkutan'Jalita' Reborn. Saat KRL Gunakan Kembali Seragam Legendaris

‘Jalita’ Reborn. Saat KRL Gunakan Kembali Seragam Legendaris

Pemandangan tak biasa dan mengejutkan pada Senin, 14 April kemarin. Mengabadikan ke salah satu rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) seri 8500 (8518-8618). KRL seri ini diubah livery-nya pada bagian wajah depan dan belakang serta bagian badan KRL yang saat masih belum 100 persen selesai. Banyak menganggap livery dengan warna merah era KCJ (Kereta Commuter Jabodetabek) ini sebagai livery dengan julukan Jalita. Pecinta kereta api pun sudah beranggapan bahwa julukan nama Jalita ini sudah menguat lantaran corak dan warna KRL tersebut bak menggunakan livery legendaris dengan seri KRL yang, yaitu 8500.

Dikutip dari laman IRPS bahwa KRL seri 8500 rangkaian 8613F sendiri merupakan KRL yang dibeli dari Tokyu Railway, sebuah perusahaan kereta bawah tanah swasta di Jepang. Tokyu Railway memiliki nama lengkap Tōkyō Kyūkō Denki Tetsudō Kabushikigaisha, atau Tokyo Express Electric Railway Co., Ltd. Rangkaian ini termasuk ke dalam kelompok kedua KRL seri 8500, berteknologi field chopper control, yang beroperasi mulai tahun 1975 di Jalur Den-en-toshi, secara harfiah berarti “kota kebun”. Jalur ini menghubungkan Stasiun Shibuya dan Stasiun Chuo-Rinkan dengan layanan terusan hingga Stasiun Kuki di Jalur Isesaki dan Stasiun Minami-Kurihashi di Jalur Nikko, keduanya milik Tobu Railway, melewati Jalur Hanzomon milik Tokyo Metro.

Meski belum ada nama bertuliskan Jalita dibagian atas kaca kabin KRL, namun rangkaian dengan livery tersebut masih melakukan tugasnya mengantar penumpang dengan rute Bogor-Jakarta pp. Fyi, meski KRL dengan seri 8500 ini yang hanya satu-satunya berjalan dilintas Jabodetabek, tentu sudah sangat langka ditemukan saat masih beroperasi. Untuk seri KRL Tokyu Railway lainnya sudah tidak digunakan kembali mengingat suku cadang maupun usianya yang tidak sekuat lagi saat dijalankan.

Flashback mengenai KRL “Jalita” ini saat tahun 1999. Divisi Jabotabek dibentuk oleh KAI untuk mengurus operasional KRL komuter di wilayah Jabotabek. Di tahun 2008, statusnya dinaikkan menjadi anak usaha dengan nama KAI Commuter Jabodetabek, yang umum disingkat KCJ. Awalnya, KAI Commuter Jabodetabek mewarisi operasional armada KRL milik KAI tanpa memiliki armada sendiri. Di tahun 2009, KAI Commuter Jabodetabek membeli 1 rangkaian KRL seri 8500 dengan nomor rangkaian 8613F, yang kemudian dikenal dengan nama “JALITA”, akronim dari “Jalan-jalan Lintas Jakarta”, yang langsung menjadi ikon perusahaan.

Rangkaian 8618F sendiri merupakan rangkaian KRL terakhir yang didatangkan oleh KAI Divisi Jabotabek di tahun 2008. Pernah menjadi rangkaian 12 kereta, 8618F menjadi rangkaian KRL seri 8500 terakhir yang saat ini masih beroperasi. Sementara rangkaian KRL eks Tokyu Railway lainnya, termasuk JALITA, telah berhenti beroperasi: 8611F di tahun 2015, 8039F di tahun 2016, 8608F di tahun 2017, 8607F dan 8612F di tahun 2019, serta 8003F, 8604F, dan 8610F di tahun 2010. Rangkaian 8007F hilang secara administratif di tahun 2017 karena bergabung ke rangkaian 8003F dan 8604F.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru