Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) dan Changi Airport Group (CAG) bergerak cepat usai ditemukan klaster baru di Bandara Changi. Sedikitnya, 9.000 pekerja bandara di Terminal 1, (Terminal 2 tidak beroperasi), Terminal 3, dan Jewel Changi Airport akan dites Covid-19. Itu dilakukan guna memutus penyebaran virus Corona.
Baca juga: Bandara Changi Geger, Petugas Kebersihan di Terminal 3 Positif Covid-19
Kendati sekitar 92 persen pekerja yang dites Covid-19 sudah divaksinasi sampai dosis kedua, namun, tes tetap dilakukan karena mereka tetap rentan tertular virus Corona.
Tak hanya itu, kebijakan tes Covid-19 juga berubah. Semula, seluruh pekerja sektor bandara dites Corona setiap 28 hari. Setelah klaster baru Corona muncul di bandara, para pekerja bandara akan dites setiap 14 hari.
Dilansir Channel News Asia, dalam keterangan pers bersama CAAS dan CAG selaku operator Bandara Changi, dalam 10 hari terakhir ada sekitar delapan kasus aktif virus Corona di bandara. Ini sebetulnya sudah lampu kuning bagi Singapura untuk meninjau kembali operasional bandara.
Akan tetapi, menurut Menteri Transportasi Ong Ye Kung, banyak konsekuensi jika bandara, termasuk juga pelabuhan, ditutup. Alhasil, karena Bandara Changi tetap beroperasi, maka tak ada pilihan lain kecuali menjaga garda terdepan untuk memastikan kelangsungan operasional bandara ke depan.
“Banyak yang dipertaruhkan jika pelabuhan dan bandara kami tidak dapat berfungsi. Satu implikasi yang jelas adalah jalur pasokan kami, dan kelangsungan hidup Bandara Changi di masa depan. Kami perlu melindungi garis depan kami untuk melindungi seluruh Singapura,” tulisnya, dalam sebuah postingan di Facebook.
“Lebih dari 95 persen (43.100) pekerja berisiko tinggi telah menerima vaksinasi. Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa individu yang divaksinasi cenderung tidak terinfeksi, dan mengalami gejala yang parah,” lanjutnya.
“Tetapi infeksi baru-baru ini menunjukkan bahwa pekerja non-garis depan juga dapat berisiko. Jadi kami akan mendorong untuk memvaksinasi pekerja lain yang memenuhi syarat secara medis,” tutupnya.
Klaster virus Corona di Bandara Changi diketahui terjadi di beberapa titik, salah satunya Terminal 3. Di sini, setidaknya ada empat dari delapan kasus aktif klaster bandara. Karenanya, selain bakal di tes Covid-19, seluruh pekerja di terminal itu akan diliburkan terlebih dahulu selama 14 hari.
Tak hanya itu, saking antisipatifnya otoritas Singapura, basement 2 Terminal 3 juga ditutup sementara selama 14 hari untuk memberikan Kementerian Kesehatan melakukan investigasi epidemiologi. Itu karena, telah terjadi beberapa kontak antara petugas yang positif Covid-19 dengan pengunjung bandara.
Baca juga: Kalau ke Bandara Changi Jangan Lupa Coba Glamour Camping
Bila tak bergerak cepat untuk melacak siapa saja pengunjung tersebut, dikhawatirkan terjadi klaster baru Corona yang bersumber dari klaster bandara.
Tak hanya itu, seluruh karyawan gerai ritel di sekitar basement 2 Terminal 3 juga diwajibkan memiliki hasil negatif tes swab untuk bisa memulai kembali bekerja. Sudah begitu, ritel-ritel di sana hanya diizinkan melayani take away.