Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanInsiden PIA Flight 300 - Pilot Boeing 747-200 Lupa Menurunkan Roda Pendarat

Insiden PIA Flight 300 – Pilot Boeing 747-200 Lupa Menurunkan Roda Pendarat

Pesawat mendarat tanpa roda pendarat, umumnya dilakukan dalam kondisi darurat, dan dikenal sebagai belly landing. Hal tersebut terjadi jika roda pendarat (landing gear) tidak bisa diturunkan karena adanya masalah teknis. Namun, mungkinkah sebaliknya, yaitu pilot mendaratkan pesawat karena lupa menurunkan roda pendarat?

Baca juga: Gaji Tidak Dibayar, Pilot Pakistan International Airlines Ancam Lakukan Mogok Kerja

Saat mendekati proses pendaratan, umumnya sensor di kokpit akan ‘menyala’ berupa perintah pilot untuk menurunkan roda pendarat. Sehingga sebenarnya nyaris mustahil pilot lupa menurunkan roda pendarat, terlebih pada pesawat modern. Namun, ada yang berbeda pada penerbangan Pakistan International Airlines (PIA) Flight 300.

Terjadi pada 4 Februari 1986, PIA Flight 300 dengan pesawat Boeing 747-200 (AP-AYW) mendarat dengan teknik belly landing di Bandara Islamabad, Pakistan. Dalam beberapa literasi disebutkan, bahwa alarm pesawat turun lebih awal dalam kondisi kabut tebal. Tetapi yang aneh adalah pilot ketika mendaratkan pesawat lupa untuk menurunkan roda pendarat.

Sang penerbang, disebut merupakan pilot senior, dan terpaksa pensiun setelah insiden tersebut. Untuk pesawatnya sendiri, meski mengalami kerusakan, masih terus terbang sampai 19 tahun kemudian, dan baru di-scrap pada tahun 2012. Dalam insiden itu, PIA Flight 300 membawa 247 penumpang dan 17 awak kabin.

Belly landing adalah istilah dalam penerbangan yang merujuk pada pendaratan darurat pesawat yang dilakukan tanpa roda pendaratan yang keluar. Saat melakukan belly landing, bagian bawah pesawat, seperti perut pesawat, akan bersentuhan langsung dengan landasan pacu, sehingga akan mengakibatkan kerusakan serius pada pesawat.

Belly landing biasanya dilakukan ketika pesawat mengalami kerusakan pada sistem roda pendaratan, seperti saat roda pendaratan tidak keluar atau tidak berfungsi dengan baik. Biasanya, pilot akan melakukan pemeriksaan pada sistem roda pendaratan sebelum melakukan pendaratan, tetapi jika terjadi masalah yang tidak dapat diperbaiki, maka pilot akan memilih untuk melakukan belly landing.

Belly landing merupakan pendaratan darurat yang sangat berisiko tinggi dan biasanya akan dilakukan dengan segala upaya untuk meminimalkan kerusakan pada pesawat dan mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih serius.

Baca juga: Apa yang Dilakukan Pilot Jika Landing Gear Rusak?

Pilot dan awak kabin akan mempersiapkan diri dan memberikan instruksi kepada penumpang untuk mengantisipasi benturan saat pesawat bersentuhan dengan landasan pacu. Setelah pesawat berhenti, penumpang dan awak kabin harus segera dievakuasi melalui pintu darurat, karena ada risiko kebakaran atau ledakan yang dapat terjadi setelah pendaratan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru