Kereta api vs. truk terjadi Selasa malam kemarin membuat perjalanan KA lainnya terganggu antara petak Stasiun Patukan dengan Stasiun Rewulu. Perlintasan sebidang bernomor pos 719 di Jalan Mahakam, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta ini menggemparkan warga saat KA Lodaya (157C) menemper truk yang terjaadi pukul 19.43 WIB. Lokasi perlintasan yang dekat dengan sinyal masuk Stasiun Rewulu ini berada di kilometer 534+500.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto menjelaskan di perlintasan 719 truk yang mogok ditarik oleh kendaraan lain, kemudian tali penarik truk tersebut putus sehingga terjebak (di perlintasan). Tak lama kemudian datang KA Lodaya dari arah Yogyakarta kemudian menyebabkan KA Lodaya tertemper truk tersebut. Saat tabrakan ban truk sempat terlepas dan terseret oleh lokomotif sejauh 400 meter dan saat berhenti ban tersebut berada di kolong lokomotif.
Setelah kejadian truk terlempar beberapa ratus meter dan lokomotif pun alami kerusakan. Kerusakan lokomotif bernomor seri CC 206 15 06 (Depo Induk Bandung) ada pada bagian lampu kabut kanan dan kiri padam, cowhanger (bemper) lepas, traksi motor yang tersangkut velg truk sehingga lokomotif kehilangan daya tenaga. Evakuasi yang membutuhkan sekitar 2 jam ini selesai pada pukul 21.30 WIB dengan mengirim lokomotif pengganti dari Depo Lokomotif Yogyakarta untuk KA Lodaya agar bisa melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Ternyata Ada Alasan Lain Soal Penutupan Perlintasan Sebidang Kemayoran, Apa Itu?
Dari insiden tersebut yang tentu saja informasinya sampai pada tingkat pejabat khususnya direktur utama kereta api. Didiek Hartantyo selaku Dirut KAI pun angkat bicara dengan menyampaikan melalui cuitan di media sosial: “Malam ini terjadi lagi di perlintasan JPL719 Patukan-Rewulu, dump truk tertabrak KA Lodaya shg locomotive rusak & KA terlambat 136 menit. Saya himbau Pemerintah Pusat, Pemprov, Pemkot, dan Pemkab bertanggung jawab lindungi keselamatan warganya dgn bangun perlintasan tdk sebidang.” (PRAS – Cinta Kereta Api)